IndonesiaBicara - Jurnalisme Independen Rakyat Indonesia

Stop Kekejaman Pada Lumba-Lumba

IndonesiaBicara.com-Denpasar, (16/06/12). Pagi ini  puluhan orang dari kelompok  Bali Animal Welfare Association (B.A.W.A)  melakukan aksi protes atas penyelenggaraan pertunjukan atraksi lumba-lumba aneka satwa di Sentral Parkir Kuta.

Pendiri Bali Animal Welfare Association, Janice Girardi mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara terakhir di dunia yang masih memiliki sirkus lumba-lumba keliling. Dimana Lumba-lumba dan binatang lain tidak seharusnya dikurung untuk dengan tujuan hiburan dan mencari keuntungan material.

“Lumba-lumba tidak dapat hidup secara wajar dalam kurungan, kolam kecil tidaklah natural untuk hewan ini. Mereka bisa berenang dengan kecepatan 40-100 mil/hari di alam bebas, maka kolam yang dangkal akan membuat kulit lumba-lumba terbakar oleh sinar matahari dan bahan kimia dalam kolam tersebut sehingga bisa menyebabkan infeksi pada lumba-lumba.”

Sementara itu,  data yang diperoleh organisasi-organisasi kesejahteraan hewan internasional lebih dari 50% lumba-lumba mati dalam kurun waktu tiga bulan dalam kurungan, dan setengahnya lagi mati dalam kurun waktu dua tahun. Kalaupun selamat, biasanya mereka hanya bertahan selama lima tahun, tambahnya.

Lumba-lumba yang dikurung juga menderita dan mati karena penyakit pencernaan, stres, dan keracunan chlorine. Berpindah-pindahnya tempat pertunjukkan juga menambah stres dan penderitaan, serta kematian yang seharusnya dapat dihindari.

“Segera tutup sirkus lumba-lumba keliling, kolam lumba-lumba dan pusat pertunjukan yang tidak menunjang kesejahteraan hewan,” tegas Janice. (L30)

Tinggalkan Balasan

 

 

 

Anda dapat menggunakan penanda HTML berikut

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

What is 14 + 6 ?
Please leave these two fields as-is:
PENTING! Untuk melanjutkan Anda harus menjawab pertanyan di atas.