IndonesiaBicara-Semarang, 26 Juni 2009. Isu Neolib sampai saat ini masih menjadi isu paling populer dalam Pilpres 2009. Sekitar 20 orang anggota Sukarelawan Perjuangan Rakyat Untuk Pembebasan Tanah Air (SPARTAN) melakukan aksi unjuk rasa menolak Capres dan Cawapres Neolib di Bundaran Air mancur Jl. Pahlawan Semarang. Humas aksi, John Arie antara lain menyatakan untuk tidak memilih pemimpin yang disinyalir menjadi agen neoliberalisme di Indonesia. Menurutnya, neolib membuat manusia menjadi homoeconomicus, yaitu manusia yang hanya berpikir soal ekonomi. “Solusi yang harus dilakukan oleh pemerintah kedepan untuk membasmi neolib adalah dengan membangun ekonomi kerakyatan,” katanya ketika ditanya wartawan seputar aksi tersebut.
Berikut cuplikan Press Release yang dibagikan dalam unjuk rasa tersebut :
- Saat ini Rakyat Indonesia nyata berada dalam cengkeraman Neoliberalisme yang semakin nyata dan menyengsarakan masyarakat. Praktek nyata komersialisasi di bidang kesehatan, pendidikan, dan kekayaan alam Indonesia akhir – akhir ini adalah bukti cengkeraman neoliberal di Indonesia.
- Menyerukan kepada seluruh rakyat dan para patriotis negeri ini; buruh, petani, kaum miskin kota, intelektual, pekerja seni dan budaya, pun keluarga prajurit dan pengusaha nasional untuk bersatu menghadang neoliberalisme dengan membentuk Koalisi Pemerintahan Nasional Untuk Kemandirian Bangsa.
- Pemerintahan Koalisi Nasional untuk Kemandirian Bangsa akan bekerja untuk rakyat dengan prinsip – prinsip yang berbeda sama sekali dengan neoliberalisme dengan didasarkan pada penghapusan hutang luar negeri yang selama ini membuat negeri tak berdaulat di bidang politik, pengelolaan kekayaan alam untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat dan pembangunan serta penguatan industri nasional untuk mningkatkan potensi kreatif rakyat.
- Cukup sudah jadi bangsa kuli, bangkit jadi bangsa mandiri! (Ayu)
Tak Berkategori 
Komentar