IndonesiaBicara-Jogja, (05/05/2010). Para sesepuh masyarakat Papua di Jogjakarta bertemu Walikota Jogjakarta untuk bersama-sama membangun sumber daya manusia warga Papua yang ada di Jogjakarta, pertemuan tersebut berlangsung di kantor Walikota Jogjakarta.
Sesepuh masyarakat Papua Hansen J. Maniburi mengatakan, tujuan dari pertemuan tersebut selain untuk silahturahmi juga untuk bersama-sama membangun SDM warga Papua di Jogjakarta yang sedang menuntut ilmu. Sesepuh Papua tersebut juga menyatakan untuk ikut terlibat dalam menjaga ketertiban dan ketentraman bersama di Jogja. “Warga Papua yang sedang menuntut ilmu di Jogjakarta juga ikut ambil bagian dalam menjaga ketentraman di Kota Pendidikan ini,” kata Hansen J Maniburi seusai melakukan pertemuan dengan Walikota Jogjakarta.
Sebagai warga Negara yang baik maka, warga Papua di Jogjakarta akan ikut menyumbangkan beberapa hal. Yang pertama adalah kebersamaan, kedua ketertiban, ketiga ikut belajar yang baik, dan keempat para mahasiswa Papua di Jogjakarta ikut memberikan menyumbang PAD Kota, karena kiriman uang dari Papua untuk orang-orang Papua yang belajar di Jogja. Menurutnya, saat ini warga Papua yang belajar di Jogja ada sekitar 6 ribu lebih, mulai dari S1, S2 hingga S3.
Menurut Hansen J Maniburi Jogjakarta dan Papua juga memiliki hubungan sejarah untuk bersama-sama membangun Republik Indonesia. Trikora dicetuskan di Jogjakarta bersama Sukarno dan Sri Sulthan HB IX yang berisi pembubaran negara boneka Papua buatan Belanda dan pengibaran Merah Putih di Bumi Papua. Trikora tersebut merupakan jembatan masuknya Papua ke NKRI. Sehingga melalui Trikora maka Jogjakarta secara khusus memiliki benang merah dengan Papua.
Sementara itu, Walikota Jogjakarta Hery Zudianto mengatakan untuk jangka panjang pertemuan tersebut untuk menciptakan akulturasi budaya antar semua warga yang berasal dari berbagai daerah di Jogjakarta dan tidak hanya dengan Papua. Para sesepuh Papua juga meminta agar Asrama Mahasiswa Papua dapat dijadikan anjungan seperti beberapa asrama mahasiswa lainya di Jogjakarta. Inti dari pertemuan adalah membangun komunikasi yang baik antara warga Papua dengan masyarakat Jogjakarta dan semua komponen masyarakat lainya. Walikota menyatakan bahwa konflik yang terjadi selama ini merupakan persoalan individu dan bukan masalah kelompok.
Hadir dalam pertemuan tersebut adalah 5 tokoh Papua antaralain sesepuh Papua Hansen J Maniburi, Benny Dimara, Sekjen Lembaga Intelektual Tanah Papua Isaskar Paidero, AWG Asia Afrika Sagrim Hamah, dan Stube Hemat-Stutgard-Indonesia Sinyo Bonay. Sementara dari kalangan birokrat Kota Jogja antara lain, Walikota Herry Zudianto, Wakil Walikota Haryadi Suyuti, Kapoltabes Jogjakarta Kombes Ahmad Dhofiri, Komandan Kodim 0734 Letkol Inf Arudji Anwar dan Direktur Utama Apotek K-24 Gideon Hartono serta beberapa staf dilingkungan Pemkot Jogjakarta. (*)
Komentar