IndonesiaBicara - Jurnalisme Independen Rakyat Indonesia

Seminar Penanggulangan HIV/AIDS Kota Bengkulu

Indonesiabicara-Bengkulu 15 Agustus 2009, di Gedung Taman Budaya Kota Bengkulu, berlangsung Seminar Penanggulangan Aids dengan tema Mewujudkan Masyarakat Kota Bengkulu yang sadar terhadap bahaya HIV AIDS, dengan moto HIV AIDS no…Kota Bengkulu beradab yes. Dihadiri oleh sekitar 50 orang, diantaranya yang hadir Supardi (Ka. Dinas Kesehatan Kota Bengkulu), Ana Mareta (Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids Kota Bengkulu), Ipda Nurjani (Kasubbag Bina Mitra Polres Bengkulu), Wanto (Ketua Panitia Seminar Komisi Penanggulangan Aids Kota Bengkulu), iin Gunawan (Ketua GMNI Cabang Bengkulu), juga dihadiri oleh perwakilan dari BEM Universitas Se-Kota Bengkulu, KAMMI, PMII, HMI, GMNI, LSM, SMU.

Supardi (Ka. Dinas Kesehatan Kota Bengkulu), dalam kata sambutannya mengatakan ”Semangat HUT RI yang ke 64 tahun 2009 ini, dengan semangat Proklamasi 17 Agutus 1945 menjadi spirit kita untuk memerangi narkoba dan HIV/AIDS agar menuju masyarakat Indonesia yang lebih aman, adil, demokratis dan sejahtera. Berangkat dari rasa keprihatinan terhadap peningkatan penyebaran virus yang sangat membahayakan tersebut, sesuai dengan data yang dikeluarkan oleh Voluntry Consulting Test (VCT) RSUD M. Yunus Kota Bengkulu, dari tahun 2003-2008, telah tercatat yang melakukan kunjungan 998 orang, dengan jumlah kasus 231 orang, yang positif terjangkit 109 orang, yang dinyatakan negatif setelah mengikuti tes VCT berjumlah 117 orang, jumlah yang meninggal dari tahun 2003-2008 sebanyak 45 orang. Hal ini diakibatkan karena pergaulan bebas, dan pengguna jarum suntik, untuk itu, kita semua bersama-sama memutuskan mata rantai penyebaran virus HIV/AIDS. Pemerintah akan bersaha memperjuangkan akses yang masih tergantung dengan departemen kesehatan pusat.”

Juga disampaikan Mareta (Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids Kota Bengkulu), mengatakan “semakin majunya teknologi, dan semakin bertambahnya kebutuhan masyarakat, maka semakin bertambah pula keinginan untuk mencari hal-hal baru walaupun tidak menyadari dari efek negatifnya, dan salah satunya narkoba dan seks bebas. Oleh karena itu, kami dari komisi penanggulangan HIV/AIDS Kota Bengkulu mengadakan seminar ini. Diharapkan masyarakat Bengkulu dapat mengurangi dan mencegah penyebaran virus HIV/AIDS.”

Ditambahkan pula oleh Ipda Nurjani (Kasubbag Bina Mitra Polres Bengkulu), mengatakan ”Hubungan HIV/AIDS dengan narkoba sangat erat sekali, berdasarkan penelitian badan narkotika nasional, di Indonesia sudah mencapai 1,5% dari jumlah penduduk Indonesia. Pihak Kepolisian khususnya Polres Bengkulu sudah gencar melakukan penangkapan terhadap pengedar dan pengguna narkoba, namun tingkat kejahatan narkoba tetap saja tinggi. Narkoba jenis ganja umumnya jika masuk lewat laut, yaitu dari nelayan dan berasal dari Provinsi Aceh, dan jika lewat darat juga lelwat Provinsi Aceh, namun juga jika jenis shabu-shabu umumnya dari Kota Besar.”

Sumber : Indo Berita/Irn/Ocin

Tinggalkan Balasan

 

 

 

Anda dapat menggunakan penanda HTML berikut

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

What is 6 + 6 ?
Please leave these two fields as-is:
PENTING! Untuk melanjutkan Anda harus menjawab pertanyan di atas.