IndonesiaBicara.com-Tangerang Selatan, (10/06/10). Untuk pertama kalinya sejak berdiri Kantor Sekretariat KPU Kota Tangsel jalan Pamulang Permai I Blok A 17/19 Pamulang, Kota Tangerang Selatan, di demo oleh elemen masyarakat. Sekitar 200 orang yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Tangerang Selatan (AMAS) menuntut agar Tim Seleksi bersikap independen dan tidak berpihak kepada salah satu bakal Calon Walikota Tangsel, selain itu mereka juga menuntut agar yang menjadi Anggota KPU Kota Tangsel adalah warga asli Tangsel.
Anjas Van Gama yang merupakan Koordinator Aksi dalam orasinya mengatakan bahwa pihaknya menilai sejauh ini Tim Seleksi KPU Kota Tangsel terkesan tidak obyektif dan menimbulkan adanya tendensi keberpihakan kepada pihak tertentu dan sarat kolusi dan nepotisme.
“Berita yang berkembang di media massa, menyatakan ada nama-nama pesanan yang akan masuk sebagai Anggota KPU Kota Tangsel yang bertujuan menguntungkan salah satu Calon Walikota Tangsel. Pihaknya sangat perihatin mendengar berita tersebut dan berharap Tim Seleksi dapat membuktikan kinerjanya yang tetap independen,” ucapnya.
Setelah berorasi sekitar 30 menit, akhirnya empat perwakilan pengunjukrasa diterima oleh Sekretaris KPU Kota Tangsel, Azhar Syam’un dan salah satu Anggota Tim Seleksi Calon Anggota KPU Kota Tangsel, Abbas.
Azhar Syam’un menerangkan tentang kronologis pembentukan Tim Seleksi Anggota KPU Kota Tangsel. “Sebelum pembentukan KPU Kota Tangsel ini berlangsung, memang ada tarik menarik terkait dengan penyelenggara Pemilukada Kota Tangsel. Akhirnya KPU Prop. Banten sebagai pihak yang berwenang memutuskan dilakukannya pembentukan KPU Kota Tangsel sebagai penyelenggara Pemilukada Kota Tangsel,” paparnya.
Menurut Azhar, pembentukan Tim Seleksi Calon Anggota KPU Kota Tangsel juga sudah melalui tahap-tahap yang sesuai dengan peraturan maupun perundang-undangan yang berlaku.
“Saya sangat setuju dengan tuntutan yang disampaikan oleh pengunjukrasa bahwa Tim Seleksi dan KPU Kota Tangsel yang terbentuk harus bersifat netral, untuk itu saya mengajak kepada pengunjukrasa untuk mengawal jalannya tahapan pembentukan KPU Kota Tangsel”, jelas Azhar.
Sementara itu, Anggota Tim Seleksi, Abbas mengaku bahwa Tim Seleksi sudah melaksanakan tugasnya secara obyektif dan independen. “Tim seleksi sejauh ini masih tetap obyektif dalam melakukan seleksi terhadap Calon Anggota KPU Kota Tangsel, mulai dari seleksi administratif maupun sampai dengan tes tertulis yang dilakukan beberapa hari lalu, semua sudah berdasarkan peraturan yang berlaku,” paparnya.
Masih penjelasan dari Abbas, untuk tes tertulis, soal dibuat oleh KPU Pusat, sehingga Tim Seleksi tidak mengatahui soal-soal tersebut. Keterlibatan KPU Pusat dalam membuat materi soal ini dilakukan untuk menghindari adanya kebocoran soal ujian seleksi. Sehingga, kualitas dan kemampuan calon anggota KPU juga dapat terukur sesuai kemampuan dan pemahaman mereka soal pelaksanaan, tugas fungsi dan kewajiban KPU. Semua aturan soal seleksi hingga penetapan anggota KPU ini sudah sesuai dengan Peraturan KPU Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Seleksi dan Penetapan KPU Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Abbas menerangkan setelah menjalani tes tertulis, para calon Anggota KPU Kota Tangsel akan mengikuti psikotes dan wawancara. “Hasil nilai psikotes dan wawancara yang masuk 10 besar akan diserahkan kepada KPU Prop. Banten untuk ditetapkan lima orang Anggota KPU Kota Tangsel,” terang Abbas.
Sebagai bentuk transparansi dari Tim Seleksi, maka akan diberikan juga tembusan hasil 10 besar Calon Anggota KPU Kota Tangsel kepada Komisi A DPRD Kota Tangsel. “Hasil 10 besar akan kita serahkan juga ke Komisi A DPRD Tangsel, agar Komisa A bisa mengawal pembentukan KPU Kota Tangsel,” tandasnya.
Sebelumnya pengunjukrasa melakukan orasi di depan Kantor Walikota Tangerang Selatan, Jalan Prabu Siliwangi No 1 Pamulang Kota Tangsel. Namun oleh Polsek Pamulang pengunjukrasa langsung diarahkan ke Sekretariat KPU Kota Tangsel. (rintho)
kami tidak terima pesanan sorry!!!!! bubar kan saja bru!!!!!