IndonesiaBicara-Palembang, (20/10/11). Dua tahun kepemimpinan SBY-Boediono diperingati segenap elemen mahasiswa di Palembang, setidaknya ada 4 aksi unjuk rasa yang menyatakan bahwa kepemimpinan SBY-Boediono gagal dalam memimpin Indonesia menuju arah yang lebih baik.
Aksi pertama kali terjadi Pukul 10.00 WIB, massa yang berjumlah 6 orang berasal dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), melakukan aksi telanjang dada sambil menunjukkan poster-poster yang menyatakan bahwa SBY-Boediono gagal di Bundaran Air Mancur Palembang. Di bawah komando Pajalar Petrus massa GMNI terus meneriakkan yel-yel bahwa SBY harus mundur.
“SBY-Boediono gagal mensejahtrakan rakyat, melindungi moral rakyat, melindungi kekayaan bangsa, menegakkan supremasi hukum dan tidak bisa menjaga kedaulatan rakyat” imbuh Petrus.
“Karena telah gagal memimpin, kami meminta mereka mundur dari tampuk kepemimpinan” ujar Petrus berapi-api.
Empat jam setelah aksi pertama, 75 orang yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia dibawah kordinasi Ayat Wijaya, melakukan aksi serupa dan menuding bahwa SBY-Boediono telah gagal memimpin pemerintahan. Alumnus Unsri Fakultas Ekonomi ini menilai bahwa selama 7 tahun kepemimpinannya, SBY gagal total menjalankan amanah rakyat.
“SBY-Boediono turun sekarang atau percepat pemilu,” tuntut Ayat.
Tak lama berselang massa dari Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) yang dimulai dari depan Pasar Cinde bergabung dengan massa sebelumnya yang telah memulai terlebih dahulu di Bundaran Air Mancur. Dipimpin ketuanya, Fuad Kurniawan, massa yang beraksi dibawah rintik hujan ini menuntut agar Indonesia kembali menggelorakan Pasal 33 UUD 1945.
Ditengah-tengah aksinya, massa LMND sempat membakar kaos bergambar SBY-Boediono yang kemudian segera dipadamkan oleh beberapa aparat kepolisian yang berjaga sejak pagi.
Tak mau ketinggalan, Ketua BEM IAIN Raden Fatah, Azwar Arifin memimpin massa yang menamakan diri Badan Eksekutif Mahasiswa Sumsel. Azwar menilai bahwa rezim SBY nyata-nyata tak perduli dengan keadaan bangsa.
“Kami menilai bahwa SBY telah gagal memimpin. SBY gagal memimpin dalam aspek hukum, ekonomi, kesehatan, pendidikan, kedaulatan bangsa, dan keamanan. SBY-Boediono mundur sekarang atau pemilu dipercepat,” tuntut Azwar.
Setelah puas menyampaikan orasinya, sekitar pukul 16.00 WIB akhirnya ke-4 organisasi mahasiswa yang berdemo pun membubarkan diri dengan tertib. (Anto)
Komentar