IndonesiaBicara-Jogja, (01/07/10). Hal utama yang diperlukan dalam melayani tamu adalah mekanisme kerja untuk mengantisipasi ketidakpastian jadwal kedatangan. Selain itu diperlukan gerak cepat dan keramahan. Demikian disampaikan Koordinator Sie Protokoler Panitia Otorita Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Sugeng Riyanto, SIP, MSi di Kampus Terpadu terkait dengan persiapan menyambut tamu-tamu dari luar negeri yang akan menghadiri Muktamar Seabad Muhammadiyah. Menurutnya, akan datang sekitar 40 tamu dari luar negeri yang terdiri dari Kosovo, Amerika Serikat, Thailand, Singapura, Malaysia, Korea, dan beberapa negara lainnya.
“Karena pada dasarnya fokus sie protokoler yaitu melayani terkait tamu-tamu luar negeri. Saat ini yang telah berada di Yogyakarta yaitu tamu
dari negara Thailand, Singapura dan Malaysia,” urainya. Selama ini dalam pemaparan Sugeng, tim protokoler yang terdiri dari 18 orang telah melakukan team working dan mekanisme kerja. Salah satunya dengan skenario atau persiapan dalam ketidakpastian.
“Mengapa ketidakpastian? Tamu undangan atau jadwal tamu seringkali tidak on time. Bisa jadi ada kesalahan informasi, keterlambatan jadwal pesawat, atau lainnya yang tidak dapat diprediksi. Dengan kata lain kami dalam hal ini sie protokol harus siap kapanpun para tamu itu akan datang. Dengan pelayanan yang cepat dan ramah tentu saja.” paparnya. Untuk kelancaran proses protokoler itu sendiri, selain harus memiliki kemampuan dua
bahasa minimal bahasa Indonesia dan Inggris, tim sie protokoler juga telah dibekali dengan kemampuan protokoler.
“Selain itu kami juga telah mempelajari lokasi-lokasi tempat yang akan kami gunakan. Misalnya bandara lokasi penjemputan tamu, hotel tamu tersebut maupun kendaraan yang akan kami gunakan,” tuturnya. Harapannya mereka dapat membuat para tamu merasa nyaman dengan pelayanan yang diberikan. “Kesiapan personel sangat diperlukan terlebih untuk jadwal kedatangan yang bisa saja dimajukan bahkan mundur,” pungkasnya.
Komentar