Demo massa terkait kasus indikasi korupsi di Kabupaten Bombana.
IndonesiaBicara-Kendari, (16/02/10). Puluhan masa yang mengatasnamakan dirinya Komite Untuk Demokrasi Keadilan dan Transparansi Anggaran (KuDETA) Bombana, menyuarakan aspirasinya di Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara atas indikasi korupsi di Kabupaten Bombana. Aksi sempat menimbulkan ketegangan dengan adanya tarik menarik ban oleh aparat Kepolisian di jalan raya depan kantor Kejaksaan Tinggi Sultra sehingga membuat kondisi jalan di depan kantor Kejati menjadi macet.
Setelah di mediasi oleh pihak Kepolisian untuk masuk ke dalam untuk bertemu Kajati, terjadi lagi aksi dorong dengan Staf Kejaksaan yang dibantu oleh pihak Kepolisian untuk menahan para pengunjukrasa.
Risman selaku Koordinator Lapangan pengunjuk rasa dalam orasinya menyatakan bahwa Dr Atikurahman dan Muh Subhan Tambera selaku Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bombana, selama kepemimpinannya hanya sukses menjadikan Kabupaten Bombana sebagai daerah yang berbudaya koruptor atau dengan kata lain daerah yang pejabatnya rela merampok uang rakyat.
”Kami mendesak kepada Kejaksaan Tinggi Sultra untuk mengambil sikap atas mandeknya surat izin pemeriksaan Bupati Bombana dengan dugaan korupsi APBD tahun 2008 senilai Rp 7,6 miliar dan secepatnya melakukan pemeriksaan terhadapnya dan meminta kepada Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara untuk melakukan pemeriksaan secara tuntas atas keterlibatan Wakil Bupati Bombana Subhan Tambera dalam kasus dugaan korupsi dana pos bantuan yang saat ini menjadikan H Idrus Effendi Kube sebagai terdakwa,” ujar Risman.
Massa yang tiba sejak pukul 10.15 WITA menyatakan sikap tegas ke pihak Kejaksaan Tinggi Sultra. Mereka juga meminta transparansi laporan elemen masyarakat Bombana dan Kudeta terkait kasus indikasi korupsi di Kabupaten Bombana. (KmK)
Komentar