
“Silaturahmi ini untuk membangun komunikasi dengan unsur masyarakat agar dampak negatif dari isu yang beredar bisa diminimalisir,” kata Kapolres.
Silaturahmi itu pun, lanjut Kapolres, meunjukkan bahwa TNI dan Polri selalu bersinergi dan selalu ada untuk masyarakat. Ditambahkan Kapolres, peran pemuka agama sangat penting untuk mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dengan informasi yang belum jelas kebenarannya.
“Bila mendapatkan informasi atau berita, baiknya diklarifikasi, bisa ke MUI, ke TNI, atau ke polisi. Semua agar situasi tetap kondusif dan validitas berita atau informasi yang beredar bisa dipertanggungjawabkan,” terang Kapolres.
Pernyataan senada juga disampaikan Dandim. Menurutnya, isu akan adanya serangan kepada para ustad atau ulama membuat resah masyarakat. Dampaknya, kata Dandim, masyarakat menjadi paranoid dan ulama atau ustad bisa menjadi tidak nyaman saat melakukan aktivitas ibadah dan pengajian.
Untuk itu, Dandim meminta agar masyarakat proaktif membangun komunikasi dengan aparat keamanan. Segala persoalan sensitif, kata Dandim, harus dikoordinasikan agar tidak menimbulkan dampak negatif.
“Percayakan kepada kami, TNI dan Polri dalam menjaga keamanan dan kondusivitas wilayah. Yang penting kita sama-sama waspada termasuk mewaspadai informasi palsu dan provokatif yang beredar,” tukas Dandim.(Hms/Adit)
Komentar