IndonesiaBicara-Lombok Utara, (08/02/10). Dalam rangka mengetahui kondisi wilayah, Penjabat Bupati Lombok Utara, (08/02) melaksanakan rapat koordiniasi dengan masyarakat dan Muspika di Kecamatan Pemenang. Rapat ini sendiri merupakan kunjungan perdana Penjabat Bupati Lombok Utara di Kecamatan Pemenang, dan direncanakan akan dilakukan di 4 kecamatan lainnya di Kabupaten Lombok Utara (KLU).
Koordinasi kemarin dipandu langung oleh Camat Pemenang, Mirahim, SP dan dihadiri seluruh Kades dan beberapa Kadus dari Kecamatan Pemenang. Sedangkan bupati didampingi oleh Asisten I Drs H Alwi, Ketua Bappeda KLU Nanang Matalata. Rakor ini berisikan sharing dalam upaya memperoleh informasi sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan pembangunan di KLU.
Sesuai target Penjabat Bupati Lombok Utara, sebagai daerah otonom baru diharapkan mampu mengejar ketertinggalan dengan daerah lain. “Sebagai motivasi kita ibarat dalam bekerja berlari sambil pakai celana, jadi dalam bekerja harus cepat, tepat sasaran serta memperoleh hasil yang maksimal,” ujarnya.
Kita harapkan KLU dimasa yang akan datang menjadi lebih baik dengan membangun sinergitas antar berbagai berbagai elemen masyarakat. “Pembangunan akan berjalan jika didasari semangat persatuan dan kesatuan,” tegasnya.
Bupati juga menyinggung target Pemilu Kada Lombok Utara yang direncanakan pada tanggal 7 Juni 2010 mendatang. Pihaknya menekankan kepada
seluruh Kades dan Kadus agar memantau pendataan DPT. “Jangan sampai ditemukan warga yang tidak terdaftar dalam DPT karena dalam Pemilu
Kada tidak diperkenankan memakai KTP sehingga jika tidak masuk DPT maka kehilangan hak pilih,” ujarnya.
Di masa depan bagi partai politik juga diharapkan tidak mengusung calon lebih dari satu, sebagai bentuk dualisme partai karena hal tersebut akan menimbulkan kebingungan di masyarakat dan konstituen. Syarat bagi calon bupati baik secara normatif maupun tambahan hendaknya bisa dipertanggung jawabkan secara hukum. “Syarat seperti ijazah jangan sampai ditemukan ijazah palsu,” imbuhnya.
Kandidat yang maju hendaknya tertib dan taat aturan dan menghindari praktek money politics. Tahapan yang menjadi krusial juga adalah saat
penghitungan suara, “Kalau terjadi perbedaan hendaknya jangan sampai terjadi pengerahan masa, perbedaan hendaknya disikapi dengan arif dan
bijaksana”.
Kepada para PNS, Bupati Lombok Utara juga menekankan agar bersikap netral sesuai tupoksinya. “PNS merupakan pengabdi masyarakat, kita
hendaknya bisa bekerja dengan proporsional dan jangan sampai birokrasi dimasuki kepentingan politik karena tidak akan berjalan maksimal,” ujarnya.
Dalam menyikapi netralitas PNS, Pemerintah Daerah KLU saat ini membentuk tim pemantau yang diketuai oleh Asisten I Drs H Alwi. “Dalam waktu dekat tim pemantau dari propinsi juga akan berkunjung ke KLU dalam upaya melihat netralitas PNS mendekati pemilu kada 2010”.
Kearifan lokal sebagai ciri masyarakat Dayan Gunung hendaknya juga dipelihara, karena hal tersebut merupakan aset dalam upaya mendukung
pariwisata di KLU. Konsep tiga bakti yang bersumber dari tokoh Dayan Gunung berupa bakti Allah, bakti orang tua dan bakti Negara hendaknya menjadi prinsip bermasyarakat.
Keberadaan jalan Pantura di Jawa juga menginspirasi penamaan jalan mulai dari Malaka hingga Bayan dengan sebutan Pantura Lombok. “Mulai
dari sekarang kita canangkan jalan Malaka-Bayan sebagai jalan Pantura Lombok,” ungkap Bupati.
Menurutnya dengan penamaan tersebut akan mengubah perspektif dan cara pandang dimasyarakat bahwa di KLU akan menjadi tulang punggung
perekonomian dan jalan ini akan berarti dimasa yang akan datang. “Kami juga berupaya untuk memberikan penerangan jalan mulai dari Pemenang
hingga Bayan, sehingga kita merasa berubah setelah memiliki kabupaten sendiri,” tegasnya.
Dalam kesempatan ini Bupati memaparkan keinginannya untuk membangun pintu gerbang Lombok Utara yang rencananya akan dibangun dikawasan
Pusuk. “Saat ini sudah ada investor yang siap membantu pembangunan gerbang selamat datang KLU di kawasan pusuk,” pungkasnya. (pul)
Komentar