Indonesibicara-Bengkulu, 20 Juni 2009. Bertempat di Hotel Rio Asri, Bengkulu, berlangsung Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) yang dihadiri anggota Panwaslu Kabupaten/Kota se-Propinsi Bengkulu. Dalam sambutannya, Ketua Panwaslu Provinsi, Drs. Syakroni, M.Pd mengatakan, Rakerda dilakukan dalam rangka evaluasi kinerja Panwaslu Propinsi Bengkulu selama pelaksanaan Pemilihan Umum Legislatif 9 April 2009, sekaligus persiapan pemantapan pengawasan pada Pemilihan Umum Presdien dan Wakil Presiden (Pilpres) 8 Juli 2009. Peran komponen penyelenggara Pemilu sangat penting dalam mensukseskan jalannya Pilpres 2009, dengan peserta yang hanya berjumlah 3 pasangan calon diperkirakan pelanggaran dalam Pilpres 2009 akan menurun. Kinerja Panwaslu Kabupaten/Kota masih dijumpai beberapa kelemahan antara lain, anggota dan lembaga Panwaslu masih lemah dalam memahami Undang-Undang Pemilu, kurang percaya diri, tidak mampu bekerja di bawah tekanan sehingga cenderung menyerah dan melemparkan persoalan, masih adanya rasa sungkan karena hubungan keluarga atau jasa antara anggota Komisi Pemilihan Umum dengan Panwaslu, cenderung bersifat safety player (menyelamatkan diri sendiri), orientasi uang dalam mencari keuntungan sendiri (money oriented), ingin menjadi raja/boss (bossy), saling menjatuhkan dan saling curiga, berebut dalam mencari akses media, menolak memutuskan suatu perkara dan bersikap lunak terhadap peserta Pemilu. Dengan adanya kelemahan tersebut mengakibatkan krisis kepercayaan masyarakat terhadap Panwaslu sebagai kelembagaan, hilangnya legitimasi politik lembaga Panwaslu dan munculnya sejumlah tindak kekerasan terhadap Panwaslu.(oddy)
Komentar