IndonesiaBicara.com–Kendari, (19/01/11). Puluhan mahasiswa yang menamakan dirinya Komite Untuk Demokrasi Keadilan dan Transparansi Anggaran (KuDETA) Sulawesi Tenggara melakukan aksi unjukrasa di Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara. Aksi tersebut dilakukan terkait adanya korupsi yang terjadi di Kabupaten Bombana dan tindakan asusila oknum Polres Bombana.
Menurut Hermansyah, salah seorang mahasiswa yang berpartisipasi dalam aksi kali ini, kasus korupsi yang terjadi di Kabupaten Bombana sampai hari ini belum jelas sejauh mana prosesnya. Kasus korupsi yang ditangani oleh Tim Tipikor Polda Sultra tersebut terkait dengan dana Pos Bantuan yang dilakukan oleh Sekda Bombana Rustam Supendi. Untuk itu, para mahasiswa menyampaikan mosi tidak percaya terhadap Tim Tipikor Polda Sultra dalam hal penanganan kasus korupsi yang terjadi di Bombana.
Para pengunjukrasa dengan tegas mendesak Tim Tipikor Polda Sultra untuk mempercepat penanganan kasus korupsi yang dilakukan oleh Rustam tersebut. Selain itu mahasiswa juga meminta pengusutan tuntas atas kasus asusila yang dilakukan oleh oknum Kepolisian Resor Bombana yakni Bripka Amirullah.
Penyidik Tipikor Polda Sultra Aiptu Darul Aksa didampingi Kasubdit PPID Polda Sultra AKP Dolfi Kumaseh, kemudian menerima para pengunjukrasa di Ruang Pers Polda Sultra.
Dalam penjelasannya, Aiptu Darul Aksa menyambut baik aspirasi dan tuntutan para mahasiswa. Namun hingga saat ini, berdasarkan informasi dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), belum ada hasil nyata terhadap kerugian Negara. Dalam waktu dekat, BPK dan Pemerintah Daerah Bombana akan duduk satu satu meja guna melakukan klarifikasi terhadap permasalahan ini. Dirinya kemudian menjelaskan bahwa kasus korupsi Sekda Bombana, saat ini belum bisa dilanjutkan pemeriksaannya, sebab menunggu hasil dari pemeriksaan dari BPK.
Sementara itu, AKP Dolfi Kumaseh menjelaskan kasus asusila yang dilakukan oleh salah seorang anggota Polres Bombana hingga saat ini prosesnya masih berjalan. Tersangka sudah ditahan di Polres Bombana dan masalah ini masih menjadi atensi jajaran pimpinan Polda Sultra. (KmK)
IndonesiaBicara.com–Kendari, (19/01/11). Puluhan mahasiswa yang menamakan dirinya Komite Untuk
Demokrasi Keadilan Dan Transparansi Anggaran (KuDETA) Sulawesi Tenggara melakukan aksi unjukrasa
di Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara. Aksi tersebut dilakukan terkait adanya korupsi yang
terjadi di Kabupaten Bombana dan tindakan asusila oknum Polres Bombana.
Menurut Hermansyah, salah seorang mahasiswa yang berpartisipasi dalam aksi kali ini, kasus
korupsi yang terjadi di Kabupaten Bombana sampai hari ini belum jelas sejauh mana prosesnya.
Kasus korupsi yang ditangani oleh Tipikor Polda Sultra tersebut terkait dengan dana Pos Bantuan
yang dilakukan oleh Sekda Bombana Rustam Supendi. Untuk itu para mahasiswa menyampaikan mosi
tidak percaya terhadap Tim Tipikor Polda Sultra dalam hal penanganan kasus korupsi yang terjadi
di Bombana.
Para pengunjukrasa dengan tegas mendesak Tim Tipikor Polda Sultra untuk mempercepat penanganan
kasus korupsi yang dilakukan oleh Rustam tersebut. Selain itu mahasiswa juga meminta pengusutan
tuntas atas kasus asusila yang dilakukan oleh oknum Kepolisian Resor Bombana yakni Bripka
Amirullah.
Perwakilan Tim Penyidik Tipikor Polda Sultra Aiptu Darul Aksa didampingi Kasubdit PPID Polda
Sultra AKP Dolfi Kumaseh, kemudian menerima para pengunjukrasa di Ruang Pers Polda Sultra.
Dalam penjelasannya, Darul Aksa menyambut baik aspirasi dan tuntutan para mahasiswa. Namun hingga
saat ini, berdasarkan informasi dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), belum ada hasil nyata
terhadap kerugian Negara. Dalam waktu dekat, BPK dan Pemerintah Daerah Bombana akan duduk satu
satu meja guna melakukan klarifikasi terhadap permasalahan ini. Darul Aksa kemudian menjelaskan
bahwa kasus korupsi Sekda Bombana, saat ini belum bisa dilanjutkan pemeriksaannya, sebab menunggu
hasil dari pemeriksaan dari BPK.
Sementara itu, AKP Dolfi Kumaseh menjelaskan kasus asusila yang dilakukan oleh salah seorang
anggota Polres Bombana hingga saat ini prosesnya masih berjalan. Tersangka sudah ditahan di
Polres Bombana dan masalah ini masih menjadi atensi jajaran pimpinan Polda Sultra. (KmK)
Komentar