IndonesiaBicara-Tangerang, (07/11/11). Puluhan perwakilan karyawan PT Sanex mendatangi Kantor Bupati Kabupaten Tangerang menolak penutupan produksi atas empat tungku yang berproduksi di perusahaan tempat mereka bernaung. Menurut mereka apabila rencana penutupan tersebut benar-benar terealisasi maka dikhawatirkan puluhan hingga ratusan karyawan kehilangan pekerjaan dan menciptakan angka pengangguran baru di Kabupaten Tangerang.
Ahmad Supriyadi selaku Ketua DPC SPSI Kabupaten Tangerang menyatakan secara institusional SPSI yang mendampingi para karyawan PT Sanex meminta pertimbangan lebih lanjut dari Bupati Tangerang atas rencana penghentian operasional empat tungku di perusahaan tersebut. Lebih lanjut lagi, ungkap Ahmad, para karyawan juga mendesak agar BLHD segera mengesahkan rekomendasi mengenai amdal untuk keempat tungku tersebut.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Tangerang, Hermansyah saat bertatap muka dengan para perwakilan dari PT Sanes mengatakan, sejauh ini Bupati Tangerang berkomitmen untuk mensejahterakan masyarakat dan mengharapkan adanya sinergi antara pihak industri dan masyarakat. Untuk itu, Bupati telah memberikan ijin atas 6 tungku yang ada dan saat ini, ternyata perusahaan menambah 4 tungku yang belum memiliki ijin amdal.
Berdasarkan hasil uji laboratorium dari BLHD, pada empat tunggu tambahan ditemukan beberapa kandungan berbahaya yang melebihi ambang batas. Dikhawatirkan hal tesebut akan berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat sekitar dan melanggar UU Lingkungan Hidup. Pemkab Tangerang telah memberikan peringatan kepada pihak perusahaan, namun peringatan tersebut sepertinya tidak dianggap sehingga akhirnya diambil langkah tegas dengan menyegel 4 tungku yang bermasalah.
Hermansyah selanjutnya memberikan kesempatan kepada pihak manajemen PT Sanex untuk segera mempercepat penyelesaian masalah amdal 4 tungku dan bersikap kooperatif dengan BLHD Kabupaten Tangerang. (Aditya)
Komentar