Indonesiabicara-Jimbaran, (27/09/10). Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, didampingi Ibu Negara Hj Ani Bambang Yudhoyono menghadiri acara Peresmian Pembukaan The 2010 Alliance for Financial Inclusion (AFI) Global Policy Forum di The Ayana Resort and Spa.
AFI Global Policy Forum ini adalah pertemuan tahunan ke-2 dihadiri oleh anggota The Alliance for Financial dan Strategic Partners. AFI merupakan suatu jaringan global dari para pembuat kebijakan di negara berkembang yang menyediakan perangkat dan sumber daya untuk berbagi, mengembangkan, dan menerapkan pengetahuan para anggotanya tentang kebijakan di bidang financial inclusion.
AFI didirikan pada September 2008 dan bermarkas di Bangkok, Thailand, dan dikelola oleh Deutsche Gesellschaft fur Technische Zusammenarbeit GmbH (GTZ) dengan pendanaan dari Bill and Melinda Gates Foundation.
Dalam pidato sambutannya Executive Director AFI, Dr. Alfred Hannig mengatakan AFI adalah forum pertemuan para pembuat kebijakan di negara berkembang untuk mengatasi masalah keuangan di masing-masing negara anggotanya. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sukses dalam mengatasi masalah keuangannya.
Sementara dalam sambutannya, Gubernur Central Bank of Kenya selaku Ketua Komite Pengarah AFI Njuguna Ndung’u mengatakan, AFI adalah grup yang pertama kalinya di negara berkembang untuk saling berbagi pengalaman mengenai financial inclusion.
Berbagai program yang telah dilakukan pemerintah Indonesia untuk menjangkau kaum miskin dan mengurangi kemiskinan. “Indonesia memiliki program KUR (Kredit Usaha Rakyat) dan program Simpedes dari BRI (Bank Rakyat Indonesia),” kata Gubernur BI Darmin Nasution.
“Bank Indonesia juga bekerjasama dengan beberapa Perbankan di Indonesia untuk meluncurkan program “Tabunganku” yang ditujukan kepada kaum miskin agar gemar menabung.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, dengan memiliki G20 dan forum sejenis merupakan suatu keberuntungan, karena dapat mencegah kita dari kondisi terburuk ke arah pertumbuhan global yang lebih baik.
“Untuk memerangi kemiskinan diperlukan upaya yang sistematis, berkelanjutan dan terkoordinasi serta didukung oleh sumber daya yang dibutuhkan. Di Indonesia upaya pengurangan kemiskinan telah menunjukkan hasil yang baik. Jumlah penduduk Indonesia yang berada pada garis kemiskinan telah berkurang dari 16,7 persen di tahun 2004 menjadi 14,1 persen di tahun 2009. Bahkan pada masa krisis, kami berhasil mengurangi angka kemiskinan menjadi 13,3 persen pada Maret 2010,” kata Presiden.(L3o)
Komentar