(Sumber : Antara) Denpasar – Jajaran Kepolisian Daerah Bali akan lebih meningkatkan pengawasan pada titik-titik yang dianggap rawan kejahatan sebagai upaya antisipasi adanya tindak pidana, terutama aksi terorisme.
“Kami akan waspadai titik-titik rawan, yakni di setiap pintu masuk Bali seperti pelabuhan dan bandara, termasuk sejumlah pelabuhan dalam skala kecil,” kata Kapolda Bali Irjen Pol Sutisna pada acara gelar pasukan pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1430 Hijriyah, di Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan, untuk mengantisifasi tindak kejahatan terorisme, pihaknya akan memberdayakan semua fungsi kepolisian dan juga bekerja sama dengan jajaran TNI, tokoh masyarakat, agama, sistem pengamanan adat (pecalang) dan juga komponen masyarakat lainnya.
“Melalui kerja sama dengan berbagai kalangan itu, diharapkan semua celah dapat dipantau secara seksama,” katanya.
Selain mewaspadai titik-titik rawan, kata Irjen Sutisna, pihaknya juga akan lebih meningkatkan pengawasan terhadap jalan-jalan raya yang rawan terjadinya kecelakaan dan kemacetan arus lalu lintas.
Untuk itu, Sutisna mengaku sudah melakukan berbagai antisipasi, termasuk menggelar “Operasi Ketupat 2009” dengan menyiagakan 1.550 personel.
“Operasi Ketupat dalam rangka pengamanan Lebaran, akan digelar selama 16 hari mulai tanggal 13 hingga 28 September mendatang dengan melibatkan lebih dari 1.500 personel,” kata Sutisna.
Dikatakan, dari personel sebanyak itu, nantinya, sebagian akan menempati 21 pos pengamanan (pospam) yang tersebar di seluruh Bali.
Mengenai sasaran “Operasi Ketupat-2009”, Sutisna menyebutkan akan menyasar dan mengawasi arus lalu lintas orang, barang, dan tempat-tempat berlangsungnya kegiatan.
Dalam kesempatan tersebut Polda Bali menerima bantuan dua unit mobil ambulans dari PT Jasa Raharja.
Penyerahan dilakukan Kepala PT Jasa Raharja Cabang Bali AA Ngr Tustha, diterima Kapolda Sutisna didampingi sejumlah staf. Selain itu, polisi juga menerima bantuan sejumlah tenda dan perlengkapannya dari PT Telkomsel.
Komentar