IndonesiaBicara.com-Tangerang Selatan, (05/08/10). Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memiliki cara yang berbeda untuk menentukan kandidat yang akan diusung. Meski keputusan dari kebijakan DPP, namun untuk untuk benar-benar diusung, Pengurus Anak Cabang (PAC) dan Pengurus Ranting akan melakukan survei terlebih dahulu ke masyarakat terhadap calon yang mengikuti penjaringan.
“Setelah para bakal calon memaparkan visi misinya, kita bentuk tim survei dari PAC dan ranting yang akan turun langsung ke lapangan apakah hasil rapat pimpinan cabang terhadap bakal calon yang akan diusung sinkron dengan hasil survei ke masyarakat. Inilah perbedaan PKB sekarang dengan yang dulu dan dengan partai lain,” jelas Ahmad Fauzi, Ketua DPC PKB Kota Tangsel yang ditemui di sela-sela pemaparan visi misi bakal calon walikota Tangsel di Puspitek, Rabu (04/08).
Dikatakannya, bakal calon yang diusung bukan serta merta atas keinginan dari DPC yang direkomendasikan ke DPW dan DPP, melainkan atas aspirasi dari masyarakat di arus bawah. “Kita akan menyaring sebanyak 4 bakal calon ke DPW dan DPP yang merupakan sinkronisasi hasil rapat pimpinan cabang dengan survei di tingkat DPC dan ranting,” ujarnya.
Disebutkannya, meski hanya memiliki dua kursi, namun kandidat yang mengikuti penjaringan cukup banyak mencapai enam bakal calon walikota dan satu bakal calon wakil walikota. Kandidat tersebut, yakni Achmad Suwandhi, Airin Rachmi Diany, Iskandar, Herman, Arsid, Hasnaeni dan satu bakal calon walikota Marissa Haque yang berpasangan dengan Achmad Suwandhi.
Karena belum memenuhi persyaratan untuk mengusung calon, lanjut Fauzi, melakukan penjajakan dengan beberapa partai seperti Partai Demokrat dan PPP. “Kita juga harus realistis, karena itu ada wacana untuk koalisi baik format koalisi nasional seperti dengan Partai Demokrat dan koalisi tingkat Kota Tangsel seperti dengan PPP di Fraksi Madani DPRD Kota Tangsel,” tandasnya. (rintho)
Komentar