Indonesiabicara.com—BALARAJA (23/09/2016) Pelaksanaan Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Banten 2017 yang rencananya akan diikuti oleh dua pasangan calon, dinilai rawan terjadinya konflik antar pendukung pasangan calon. Untuk meredam terjadinya konflik ICMI Orda Kabupaten Tangerang bersama dengan forum Aku Cinta Rakyat Banten (ACRB), mengadakan seminar kajian demokrasi dengan thema “Pesan Damai Untuk Pilkada Bermartabat” di sekolah Islam terpadu Al-Itqan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Jumat (23/9).
Salah satu pembicara dalam seminar yaitu Dewan Pakar ICMI Orda Banten, Abdurosyyied Sidiq mengatakan, Pilkada yang akan dihadapi bersama sebagai wujud dari demokrasi yang akan diikuti masyarakat dalam memilih calon pemimpin Banten untuk lima tahun ke depan. Demokrasi mengajarkan kesetaran dan tidak membeda bedakan, tetapi dalam demokrasi yang terpilih belum tentu yang terbaik. “Hasil demokrasi belum tentu menghasilkan pemimpin yang baik, dan kita dapat melihat dari cara pelaksanaan demokrasinya”, ujar Abdurosyyied.
Lanjutnya, Dewan pakar ICMI yang biasa dipanggil bang Ocid menjelaskan, Pilkada Banten yang akan diikuti oleh dua pasangan calon dinilai sangat riskan terjadinya gesekan dan konflik di masyarakat, ICMI diharapkan dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat agar jangan sampai mudah terprovokasi oleh kepentingan politik praktis yang hanya akan merugikan masyarakat.
Pembina Aku Cinta Rakyat Banten, Deden Apriandi mengatakan, Demokrasi di Pilkada Banten merupakan sebuah tatanan kehidupan politik yang menjujung tinggi prinsip musyawarah. Dalam konsep pemilihan umum untuk mencapai kemufakatan yang hakiki, yaitu terpilihnya pemimpin yang akan menaungi seluruh lapisan masyarakat. Banten dikenal oleh masyarakat luar yang mengajarkan politik uang dalam setiap pelaksanaan Pilkada, jangan sampai penilaian masyarakat luar dibiarkan dan akan memberikan kehancuran di Provinsi Banten.
“Kami ACRB mengajak masyarakat dalam memilih pemimpin yang amanah dan sesuai dengan keinginan masyarakat, bukan memilih pemimpin yang hanya akan membuat susah masyarakat”, terang pembina ACRB deden.
Komisioner KPU Kabupaten Tangerang, Ahmad Subagja mengatakan, dalam presfektif demokrasi bagi penyelenggara pemilu sudah melakukan tahapan-tahapan pemilu yang diketahui masyarakat. Presentasi pemilih Kabupaten Tangerang menjadi jumlah pemilih dan jumlah TPS terbesar di Provinsi Banten. Dengan dua calon kandidat Gubernur Banten akan menjadi sebuah tantangan dalam penyelengaraan pemilu agar dapat berjalan dengan lancar. “Saat ini KPU Kab. Tangerang sedang melakukan verifikasi data pemilih yang akan dilakukan sampai 7 Oktober 2016, diharapkan masyarakat dapat segera melakukan koordinasi dengan anggota KPPS”, pungkasnya. (Adit/*)
Komentar