IndonesiaBicara-Palembang, (28/07/11). Perjalanan spiritual Iwan Fals dan Ki Ageng Ganjur, Rabu (27/07) di Benteng Kuto Besak Kota Palembang diiringi oleh ribuan penggemarnya. Dua grup band lokal tampil menjadi band pembuka festival Djarum Istimewa Musik Religi di Benteng Kuto Besak Kota Palembang.
Iwan Fals dan Ki Ageng Ganjur dan kawan-kawan mengawali pertunjukan mereka sekitar pukul 21.15 WIB
Lagu karangannya yang berjudul “Ibu” menjadi pembuka dalam penampilannya di depan masyarakat Kota Palembang semalam.
“Denting piano kala jemari menari
Nada merambat pelan, di kesunyian malam
Saat datang rintik hujan,
Bersama sebuah bayangan, yang pernah terlupakan…”
Begitulah sebagian lirik dri lagu yang berjudul “Yang Terlupakan”. Saat lagu kedua dinyanyikan suasana di Benteng Kuto Besak menjadi semakin hangat.
Bang Iwan, begitulah dia akrab dipanggil, menyuguhkan lagu ketiganya yang berjudul “Tanam Siram Tanam” yang menceritakan tentang pepohonan. Lagu ini betul-betul dibuat dengan aransemen yang bagus saat dinyanyikan Iwan Fals, terdengar khas di telinga penggemar Iwan Fals, Oi – Orang Indonesia bersatulah.
Memasuki lagu keempat “Hio”, Iwan Fals berbalas pantun dengan Ki Ageng Ganjur saat membawakan lagu tersebut, kata Bang Iwan, pantun jenaka asal Palembang ini saya lihat dari Internet Ujarnya.
Untuk mengenang sosok Pahlawan yang sangat sederhana dalam hidupnya, lagu ciptaan Iwan Fals yang berjudul “ Bung Hatta” di nyanyikan diurutan kelima
Setelah selesai, berturut-turut Iwan Fals menyanyikan lagu “Nyanyian Jiwa” di penghujung malam melepas kerinduan bersama ribuan penggemarnya di kota Palembang. (GS)
Komentar