IndonesiaBicara-Manokwari, (27/09/11). DPRD Papua Barat telah melakukan dengar pendapat bersama seluruh SKPD terkait pembahasan APBD Perubahan 2011 selama 2 hari bersama 4 komisi, pembahasan tersebut hingga hari ini belum rampung. Wakil Ketua DPRD Papua Barat Robby M Nauw mengatakan di ruangan kerjanya saat ini penyerapan APBD hanya mencapai 30% dan ada masalah-masalah pokok lainnya yang sulit diprediksi.
Dalam 3 bulan kedepan diharapkan mampu mencapai 100%, oleh karena itu tambahan APBD perubahan sebesar Rp 200 milyar khususnya untuk belanja modal sebanyak Rp 129 milyar dan belanja non-modal Rp 71 milyar, sedangkan dana untuk APBD Perubahan disediakan sebanyak Rp 300 milyar. Sisa dana yang tersedia untuk KPU Papua Barat Rp 72 milyar dan Panwaslu Rp 17 milyar. Untuk sisa Rp 11 milyar akan ditambahkan pada satuan kerja-satuan kerja yang ada, karena ditemukan daya serap yang sangat rendah hanya 30%.
Persoalan ini kerap muncul dengan alasan klasik, yakni sumberdaya manusia rendah dan letak georafis yang sulit sehingga senantiasa terjadi setiap tahunnya dan menjadi alasan fundamental. Saat ini tidak ditemukan akselerasi pembangunan yang diberikan, kesejahteraan kepada masyarakat juga tersendat karena daya serap hanya 30%, sehingga Robby mengingatkan kepada mantan Gubernur dan penjabat Gubernur dan seluruh SKPD, sekarang harus ditingkatkan daya kerja karena dana sudah tersedia.
Robby menekankan hanya tahun ini saja tahun-tahun sebelumnya tidak pernah terjadi hal ini di papua barat. Dewan juga mengeluh karena ada beberapa Kepala Dinas tidak hadir dalam rapat perencanaan kerja mereka dengan alasan semua sedang berada di luar kota dan hanya diwakili saja sehingga rencana kerja tidak bisa diputuskan.
Untuk itu Dewan akan melaporkan beberapa Kepala Dinas karena tidak hadir kepada penjabat Gubernur sehingga akan diberikan teguran. (Irsye)
Komentar