IndonesiaBicara-Amlapura (08/09/11). Program penyaluran beras miskin untuk keluarga kurang mampu di sejumlah desa di Karangasem sudah berjalan sesuai jatah yang diberikan dengan mekanisme penyaluran sesuai kesepakatan di desa. Demikian diutarakan Kabid Organisasi dan Bantuan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Karangasem I Nyoman Tantra, Selasa (06/09).
Dikatakan, sejauh ini belum ada masalah penyaluran raskin dikalangan masyarakat karena ditempuh langkah kebersamaan. Sementara itu warga yang mengkonsumsi gaplek hanya biasa dilakukan warga dibagian atas disaat musim paceklik dan kering seperti saat ini.
Makan nasi bercampur gaplek dengan perbandingan 1 kg berbanding 1/2kg dimasa musim kemarau saat ini di Perbekelan Datah Abang dan wilayah kering lain di Karangasem sudah biasa.
Menurut Perbekel Datah I Nyoman Sweta mengakui bahwa warganya khusus di wilayah bagian atas yang kini mengalami musim kemarau sudah terbiasa mengkonsumsi ubi kayu (gaplek) yang dicampur dengan beras. Hal itu bukan disebabkan karena warga tidak mampu membeli beras tetapi memang merupakan budaya diversifikasi pangan yang sudah biasa dilakukan.
Harga beras dalam pekan ini di seputar Perbekelan Datah dan Pasar Abang masih stabil berkisar Rp 8.000 untuk beras kualitas terbaik dan Rp. 7.000 untuk kualitas lebih rendah. Sedangkan harga gaplek per kampil isi 25 kg harganya berkisar Rp 70.000.
Desa Datah sendiri terakhir sudah melakukan amprah beras miskin (raskin) sejumlah Rp 26 juta yang kini berasnya sedang dalam proses pengiriman dari Bulog. Jumlah KK miskin yang tercatat di Desa datah sejumlah 949 jiwa namun jika dilakukan validasi, Perbekel Sweta optimis KK miskin di wilayahnya hanya sekitar 500 KK saja, sementara jumlah KK keseluruhan sekitar 10.000 KK lebih atau 35.000 jiwa lebih.
Mengenai sistim pembagian raskin untuk di Perbekelan Datah ditempuh berdasarkan kesepakatan warga yakni diberikan secara merata
Kabid Organisasi dan Bantuan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Karangasem I Nyoman Tantra menambahkan, hingga kini penyaluran Raskin di Kabupaten Karangasem masih relatif lancar dengan mekanisme pengamprahan sesuai sistim yang telah ditetapkan yakni diamprah langsung Perbekel difasilitasi Dinas Sosial atau langsung ke pihak Bulog.
Setelah seminggu biasanya beras amprahan raskin cair dan dibagikan kepada warga. Dalam pembagian raskin tetap mengacu pada peraturan dari Bulog serta disesuaikan dengan kesepakatan di desa. Masyarakat diminta makin sadar dengan penyaluran raskin dan tidak apriori.
Dikatakan, penyaluran jatah Raskin (Beras Miskin) dari Bulog Denpasar sangat tergantung dari kesiapan tiap desa dalam mengamprahkan masyarakatnya dengan pembayaran dimuka. Untuk itu Kecamatan yang penyalurannya katagori lancar tanpa menunggak, mendapat apresiasi untuk diprioritaskan.
Tahun ini mulai bulan Januari jatah beras miskin kembali diberikan oleh Pemeritah Pusat dengan beras bersubsidi seharga Rp 1.600/kg. Untuk memperoleh raskin, Perbekel wajib mengamprahkan jatah beras dengan pembayaran lebih dahulu sehingga segara dapat dikirimkan.
Kadissos I Made Sosiawan, menjelaskan, untuk tahun anggaran 2011 Pemerintah Pusat kembali menggelontor jatah beras miskin (Raskin) sebanyak 6.465.780 kg untuk 35.021 KK miskin yang tersebar di semua Kecamatan dengan harga per Kg senilai Rp 1.600.
Sesuai Keputusan Bupati Karangasem No 159/Hk/2010 tentang susunan keanggotaan Tim Koordinasi Beras untuk Rumah Tangga Miskin (Raskin) dengan Ketua Asisten Ekonomi Pembangunan, Sekretaris Disos Kab Karangasem serta anggota meliputi BPMD, Irda, BPS, Bag Ekonmi, Bidang Orbansos Disos Kab Karangasem, Kantor Pangan dan Sub Divisi Regional Perum Bulog Bali.
Dari data angka miskin yang dicatat memperoleh raskin di Karangasem antara lain tersebar di Kec. Rendang 1.333 RTM, Sidemen 2.636 RTM, Manggis 1.880 RTM, Karangasem 8.577 RTM, Abang 6.503 RTM, Bebandem 5.807 RTM, Selat 2.975 RTM dan Kubu 6.211 RTM.
Ia mengharap penyaluran raskin tahun ini bisa berjalan tepat sasaran tanpa timbul masalah di lapangan. Kunci semua itu ada ditingkat Desa sehingga tidak timbul komplin dalam penyalurannya, sementara pihak Bulog akan mengirim sesuai amprah yang masuk disertai dana lebih dahulu.
Program penyaluran Raskin cukup membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan terutama beras, karena harganya cukup murah yakni Rp 1.600 per kg. Jika anggaran memungkinkan hendaknya program ini dapat dilanjutkan selama kesulitan ekonomi masih menyelimuti kondisi perekonomian masyarakat.
Komentar