IndonesiaBicara - Jurnalisme Independen Rakyat Indonesia

Pengusaha Sri Lanka Tertarik Bisnis Dengan IKM Tangsel

IndonesiaBicara.com-SERPONG (10/10/14). Pada 2015 mendatang, kesepakatan Masyakarat Ekonomi ASEAN atau pasar bebas ASEAN mulai berlaku. Jika ingin tetap bisa bersaing, Indonesia harus berbenah. Sebab, daya saing beberapa sektor industri utama masih kalah dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya.

Inilah yang sedang dilakukan Srilanka, mereka mulai berkunjung kenegara ASEAN untuk mengetahui produk buatan lokal dinegara yang mereka kunjungi, salah satunya Indonesia yakni Kota Tangsel.

Dengan didamping wakil Duta besar Indonesia untuk Srilanka Dicky Pamungkas, para pengusaha Srilanka diajak untuk berkomunikasi langsung dengan para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) yang ada di Kota hasil pemekaran Kabupaten Tangerang ini.

Bertempat di Kampung anggrek, Setu, Tangsel ini, para perwakilan pengusaha Srilanka melihat hasil produk IKM yang ada di Kampung anggrek tersebut.
Delegasi bisnis Srilanka Hameed Cadeer mengatakan kedatanganya bersama para pengusaha yang ada di Srilanka mengajak Indonesia khususnya Tangsel untuk sama-sama memasarkan produk industrinya di Srilanka.

“Kita akan memasuki pasar bebas, Srilanka punya pasar untuk produk di Indonesia, dan sebaliknya Indonesia bisa memasarkan produk yang dimiliki Srilanka,”ungkapnya dalam sambutannya.

Hameed pun mengatakan dirinya mengajak pengusaha sepatu, batu, kulit imitasi untuk berkunjung dan melihat seperti apa produk yang ada di Indonesia yang bisa dikerjasamakan.

“Di Srilanka untuk produk-produk sepatu harganya mahal-mahal karena ambil bahan dari luar Srilanka, siapa tahu di Tangsel ini ada produk bahan sepatu yang harganya bisa terjangkau dan layak jual di Srilanka,”pungkasnya.

Sementara Pengusaha sepatu Boston Shop Srilanka Mubarok sangat menyukai produk sepatu yang ada dikampung anggrek tersebut.

“Jika saya beli ini bahan sepatu berapa harganya, dan sudah termasuk pajak atau belum,” ungkapnya dengan menggunakan bahasa inggris.

Dia mengatakan selama ini bahan sepatu yang dibuatnya diambil dari Cina, dan harga bahannya sangat mahal, sehingga harga sepatu yang dijualnya pun mahal. Ketika saya menanyakan bahan sepatu tersebut murah, dirinya tertarik.

“Saya tertarik, boleh saya minta alamatnya, kalau ada waktu saya berkunjung ke pabrik anda,”kata Mubarok ke pengusaha sepatu pineaple Ningsi.

Sementara Asisten Daerah (Asda) II bidang ekonomi Pemkot Tangsel Dedi Budiawan mengatakan, Tangsel bukan merupakan kota industri serta tidak mempunyai potensi alam, kecuali barang dan jasa. “Kita memiliki banyak IKM yang ada dibawah kantor perindustrian dan perdagangan, IKM ini bisa bekerja sama dengan Srilanka jika Srilanka berminat dengan produk para IKM yang ada di Tangsel,”ungkapnya.

Budiawan pun mengatakan, Tangsel siap mengadakan kebutuhan apa yang diinginkan Srilanka. “Jika anda menginginkan sepatu, kita ada pabrik IKM sepatu, dan lainnya, jika anda memerlukannya,”pungkasnya.

Ditempat yang sama Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Tangsel Kemal Pasha mengatakan, Kadin berusaha memfasilitasi IKM yang ada di Tangsel salah satunya seperti ini. “Sebulan yang lalu duta besar Indonesia untuk Srilanka menelpon saya, untuk bisa memfasilitasi para pengusaha Srilanka untuk berkunjung melihat hasil produk IKM, dan ini salah satu dukungan Kadin untuk para IKM yang ada di Tangsel untuk bersaing di pasar bebas 2015 mendatang,”katanya. (Rin)

Tinggalkan Balasan

 

 

 

Anda dapat menggunakan penanda HTML berikut

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

What is 8 + 7 ?
Please leave these two fields as-is:
PENTING! Untuk melanjutkan Anda harus menjawab pertanyan di atas.