Jakarta (ANTARA News) – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan bahwa pemerintah berusaha untuk terus memperbaiki dan meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia, termasuk prajurit TNI dan keluarganya, diantaranya mengenai kebutuhan rumah dinas.
Hal itu disampaikan Presiden dihadapan keluarga besar prajurit dan perwira tinggi dan menengah Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) di Markas Divisi Infanteri-1/Kostrad di Cilodong, Depok, Jawa Barat, Minggu.
“Bukan hanya persenjataaan dan perlengkapan prajurit TNI, akan tetapi juga markas dan kesatuannya serta rumah dinas para prajurit TNI, akan kita perbaiki dan tingkatkan,” katanya menanggapi pertanyaan Ny Suradi, istri seorang kopral kepala Detasemen Markas Brigade Infanteri 17 Kostrad.
“Gaji tentara juga naik. Uang lauk pauk juga naik. Jadi, bukan hanya Gaji Pegawai Negeri Sipil yang tahun 2004 baru sebesar Rp 700.000, dan tahun 2009 lalu, gaji PNS sebagian hampir dan sudah ada yang mencapai Rp 2 juta per bulan,” kata Yudhoyono.
Dikatakan Presiden, pemerintah akan terus meningkatkan kesejahteraan dan kelengkapan TNI sesuai kemampuan anggaran dan kemampuan negara.
Menurut Presiden, hak itu tidak perlu diminta, mengingat pemerintah pasti akan memenuhinya sesuai dengan kemampuan anggaran. Semuanya sudah dipenuhi anggaran. Kepala Negara menambahkan, anggaran negara tidak tak terbatas. Selalu ada batasnya.
“Misalnya, menurut UUD dari APBN itu, 20 persen itu kita gunakan untuk pendidikan nasional, sisanya 80 persen kita bagi dengan berbagai kepentingan dalam sektor pembangunan baik di pusat maupun daerah, termasuk TNI,” tuturnya.
Pemerintah senantiasa memikirkan kesejahteraan rakyatnya, termasuk kesejahteraan keluarga prajurit TNI.
“Tetapi, tentu saja saya harus adil, di samping tingkatkan gaji pra jurit TNI/Polri dan PNS, saya juga harus perhatikan kesejahteraan para guru, bidan, penjaga mercu suar, palang kereta api dan sebagainya. Jadi, kita semua bisa sejahtera, adil, jangan maju atau makmur sendiri- sendiri,” ujar Presiden.
“Yang jelas, anggaran pertahanan terus ditingkatkan. Mulai tahun 2010 peningkatannya cukup nyata. Dengan anggaran yang makin meningkat ini, baik AD, AL, AU, harapan saya memiliki kemampuan yang makin diandalkan dan tidak boleh kalah dengan tentara negara tetangga kita,” tutur Kepala Negara.
Untuk itu kesejehtarannya tentu pula harus ditingkatkan dalam batas kemampuan anggaran negara.
“Yang penting prajurit teruslah berlatih, teruslah siap bertempur. Jangan ragu, karena persenjataan yang kurang memadai, karena dalam pertempuran yang terpenting adalah mentalitas,” kata Yudhoyono.
(*)
Komentar