IndonesiaBicara-Lombok Utara, (29/09/10). Pasamuan Daerah II Magabudhi Nusa Tenggara Barat yang di selenggarakan sejak tanggal 25 sampai dengan 26 September 2010 di Vihara Buddhahavamsa Lenek Desa Bentek Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara kali ini diikuti sekitar 112 orang tokoh umat Buddha baik dari masyarakat setempat maupun daerah dan undangan dari DPP Pusat.
Ketua Panitia, Drs Candra Susila,dalam laporannya mengatakan bahwa hari tersebut dirasakannya sangat penting dan penuh dengan kebahagiaan yang tidak terhingga karena telah terkumpul beberapa pengurus dan pejabat daerah dalam rangka menghadiri undangan. Pasamuan Daerah II saat ini dalam rangka memilih pengurus di tingkat daerah Kabupaten dan di tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat periode 2010-2013 dan 2010-2014.
Dasar pelaksanaan Pasamuan Daerah II ini sebagaimana Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) pada Bab II tentang Organisasi dan Bab IV tentang Pengurus, program umum Magabudhi dan Surat PP Magabudi No 238/MT-PP/KUSJ/VIII/2010, perihal persiapan Pasamuan Daerah Magabudhi tanggal 4 Agustus 2010, dan Surat PD Magabudhi No01/Kep PD/VIII/2010 tentang pembentukan panitia pelaksana Pasamuan Daerah dan Cabang NTB II, serta hasil kesepakatan rapat panitia hari Senin 20 September 2010.
Maksud dan tujuan Pasamuan Daerah II ini menurut Candra adalah untuk tetap memelihara eksistensi dan lancarnya proses kaderisasi organisasi serta konsolidasi sebagai upaya memperkuat dan menyempurnakan gerak langkah dan kinerja organisasi.
Acara Pasamuan Daerah II dibuka oleh Bupati KLU, H Djohan Syamsu, SH, dan dalam sambutan singkatnya menghimbau semua pihak untuk sama-sama menghargai dan tidah saling menuding satu sama yang lain sehingga dapat menimbulkan hal-hal yang tidak dikehendaki.
Dalam kesempatan ini juga Djohan Sjamsu mengajak semua pihak dan tanpa melihat asal suku, agama untuk bersama-sama mendukung berbagai program pembangunan KLU baik yang sedang berjalan maupun yang belum dilaksanakan dengan semangat kebersamaan dalam rangka meletakkan pondasi pembangunan KLU yang kokoh dan kuat. Adanya perbedaan dalam pilihan disaat Pemilukada yang baru lalu, adalah cerminan dari sebuah proses demokrasi yang harus sama-sama kita hargai, namaun disisi lain dirinya berharap hal tersebut tidak dijadikan sebagai sebuah perbedaan yang mengarah kepada keretakan antara sesama umat beragama maupun sebagai masyarakat KLU yang dikenal dengan budaya dan keramah tamahannya.
“Mari perbedaan pilihan itu kita tinggalkan dan membangun kebersamaan dan kegotong-royongan kita sebagai cermin masyarakat KLU yang berbudaya dalam membangun dasar pembangunan KLU untuk lebih maju dari daerah lain.” ujar Bupati KLU.
Selain dihadiri Bupati KLU, acara ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD KLU, Syarifudin, SH dan beberapa pejabat penting Nusa Tenggara Barat serta Pengurus Pusat umat Buddha. Acara Pasamuan Daerah II kemudian ditandai dengan pemukulan gendrang oleh Bupati KLU yang didampingi Wakil Ketua DPRD KLU dan pengurus umat Buddha beserta para pendeta. (pul)
Komentar