IndonesiaBicara - Jurnalisme Independen Rakyat Indonesia

MUI Tangsel : ‘Mari Bangun Persaudaraan Sejati Antar Umat Beragama’

IndonesiaBicara.com-Tangerang Selatan (22/11/12).  Aksi-aksi kekerasan yang bernuansa SARA nampaknya masih terus berlanjut dan belum ada tanda-tanda akan berakhir. Hal ini tentu sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Hal ini terungkap dalam Dialog tokoh lintas agama di Tangerang Selatan, yang digelar oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Tangerang Selatan, Kamis (22/11) di Restauran Telaga Seafood BSD. Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini,  Peneliti Kementrian Agama Pusat RI, Dr.Ahmad Syafi’i Mufid dan dari Kementrian Agama Kab.Tangerang Drs. H. M. Agus Salim, M.Pd serta Ketua MUI Tangsel KH.Muhamad Saidih S.Ag.

Dalam paparannya Ahmad Syafi’i Mufid  mengatakan Radikalisme dan Terorisme timbul karena selama ini para pelakunya hanya mempelajari doktrin agama dari kitab sucinya masing-masing dan melupakan memahami peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di negara Indonesia sehinga mereka menjadi sempit dalam memahami permasalahan yang timbul.
“Disamping itu munculnya Terorisme juga karena adanya Pendzoliman terhadap umat Islam dalam tataran dunia Global seperti kasus serangan Israel terhadap Palestina. Faktor-faktor inilah yang terkadang memunculkan aksi-aksi terorisme di Indonesia”, jelasnya.
Sementara itu Kementrian Agama Kab. Tangerang terus melakukan upaya-upaya menangkal terorisme, diantaranya melakukan pendidikan Multikultural bagi siswa dan siswi Madrasah, melakukan perkemahan remaja dan Pemuda Lintas Agama, melakukan dialog-dialog lintas Iman.
“Di samping itu pertemuan tokoh-tokoh antar penganut agama juga merupakan hal yang yang sangat penting dalam rangka membentengi masuknya paham Radikal”, kata Agus Salim

Agus Salim juga memaparkan bahwa munculnya Terorisme karena disebabkan adanya kebijakan ganda (Politik ganda) yang dilakukan oleh bangsa-bangsa barat terutama Amerika.

“Kebijakan ganda yang dilakukan oleh Amerika ini menimbulkan ketidakadilan didunia Islam sehingga Umat Islam diseluruh Belahan Dunia merasa sakit hati dan berusaha untuk membalas ketidakadilan itu dalam bentuk-bentuk aksi teror bom dan kekerasan kepada orang atau bangsa barat. Selagi politik ganda ini masih dilakukan oleh Amerika maka sampai kapanpun terorisme dan aksi-aksi kekerasan ini akan masih terus berlanjut”, paparnya.

Dalam kesempatan yang sama Ketua MUI Kota Tangsel KH Saidih menjelaskan bahwa dalam rangka menangkal paham Radikal dan Terorisme para Tokoh-tokoh Agama Islam,Kristen, Katolik,Hindu,Buddha,dan Konghucu harus mempererat tali silaturahmi dan saling menjaga persaudaraan,memantapkan persatuan dan kesatuan.

“Ada tiga model persaudaraan yang harus dibangun dalam mewujudkan persaudaraan sejati antar umat beragama. Pertama, ukhuwwah Insaniyah (persaudaraan sesama manusia). Kita adalah bersaudara dari asal yang sama yaitu Adam dan Hawa, meskipun saat ini kita berbeda agama dan keyakinan tetapi kita adalah sama manusia bersaudara. Kedua,Ukhuwwah basyariah dan ketiga Ukhuwwah Wathoniyah (persaudaraan sesama warga negara). Dengan tiga model itu hakekatnya bahwa kita adalah bersaudara neskipun berbeda agama dan keyakinan”, jelas Ketua MUI Tangsel.

Sementara itu Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Tangsel, KH Ahmad Dahlan menerangkan bahwa diskusi ini adalah upaya dalam rangka menangkal munculnya terorisme dan paham Radikal di masyarakat.

“Untuk itu pemerintah dan seluruh elemen Tokoh agama harus sering bertemu,melakukan Dialog,dan menjalin persaudaraan antar Tokoh agama dan masyarakat sehingga terjalin sebuah Team Work jaringan di masyarakat sehingga saling memberitahu apabila ada gejala yang mengarah pada Terorisme dan Radikalisme”, ucap Ahmad Dahlan. (rintho)

Tinggalkan Balasan

 

 

 

Anda dapat menggunakan penanda HTML berikut

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

What is 15 + 14 ?
Please leave these two fields as-is:
PENTING! Untuk melanjutkan Anda harus menjawab pertanyan di atas.