IndonesiaBicara - Jurnalisme Independen Rakyat Indonesia

Menangkal Radikalisme Sejak Usia Dini

IndonesiaBicara.Com-Bali (1/10/2012). Masih segar dalam ingatan kita bagaimana tragedi kemanusiaan berupa peristiwa peledakan bom Bali I yang dilakukan para teroris, belum lama setelah kejadian itu Bali kembali berduka,  yakni tiga cafe menjadi sasaran bom diantaranya Restoran Raja’s, Cafe Menega dan Cafe Nyoman yang berlokasi di Jimbaran, Bali dengan korban sebanyak 23 orang meninggal dunia, 196 lainnya terluka, dan puluhan bangunan rusak akibat aksi dari kelompok teroris.

Aksi teror tidak hanya dilakukan di Bali, tetapi menjalar ke daerah lainnya  bahkan belakangan ini pola rekruitmen  yang dilakukan teroris sangat mengancam generasi muda tingkat SMU, seperti yang tertangkap di Solo dan beberapa daerah belakangan ini, sebab pemikiran kaum muda yang masih labil gampang untuk dimanfaatkan oleh para pelaku teror untuk merekrut mereka.

Dengan iming-iming masuk surga, mereka akhirnya mau mengikutinya padahal dalam agama manapun termasuk islam tidak dibenarkan melakukan aksi teror, hal itulah yang menjadi alasan Paguyupan Isana Dewata dan Lazuardi Birru, dua LSM yang konsen mengkampanyekan antiterorisme dan hari ini menggelar peringatan 7 tahun Bom Bali 2005 di salah satu lokasi peledakan yakni Nyoman cafe Jimbaran, Kuta Selatan.

Salah satu faham yang harus dikembangkan dan ditanamkan untuk menanggulangi aksi terorisme adalah Pancasila yang makna sangat mendalam dan dapat menjadikan jembatan bagi bangsa Indonesia untuk saling menghargai keberagaman suku, agama, ras dan antar golongan.

Ketua paguyuban Isana Dewata Ni Luh Erniati mengatakan “Kami telah mengundang 36 siswa dan 12 guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dari 12 sekolah tingkat SMP, SMA yang sederajat di Kab. badung, untuk itu mereka perlu diingatkan kembali mengenai bagaimana Pancasila dapat dijadikan dasar dalam menghindari aksi terorisme di Indonesia”. Ia sengaja mengundang remaja usia 14-21 tahun untuk memberikan pengetahuan kepada para remaja mengenai bahaya aksi terorisme dan pencegahannya melalui pemahaman Pancasila. Tidak adanya pemahaman yang kuat terhadap Pancasila dikalangan remaja membuat kelompok Farhan Mujahid cs dalam melakukan serangkaian aksi teror terhadap pos polisi di Surakarta Jateng selama bulan Agustus 2012,  dan pelaku memiliki rata-rata usia 19-22 tahun.
kejadian terbaru adalah penangkapan Fajar Novianto dan Anggri pamungkas, 2 terduga teroris jaringan M. Thoriq yang terlibat dalam ledakan bom di Beji Depok Jabar, dimana keduanya juga masih berusia 18 tahun, bahkan Fajar masih duduk dibangku kelas III SMA, jelas itu semua sangat memprihatinkan.
Dalam kesempatan ini Isana Dewata dan Lazuardi Birru akan melaksanakan pemutaran film pendek berjudul “Say no to Terrorism” yang menggambarkan mengenai kekejian aksi teror yang dilakukan oleh jaringan teroris  dan tips singkat agar remaja tidak terjerumus pada jejaring teroris.

“Diharapkan para remaja bisa bersikap kritis terhadap setiap ajakan dari kelompok radikal dan berfikir bahwa terorisme hanya menyisakan kepedihan bagi para korban dan kesengsaraan pelakunya itu sendiri, “ kata Ni Luh Erniati.

Peringatan tragedi ini merupakan rangkaian road show yang dilakukan oleh Lazuardi Birru dalam mencegah aksi terorisme di Indonesia, selain pemutaran film nanti akan dilanjutkan dengan talk show yang menghadirkan pengamat radikalisme-terorisme dan mantan Ketua Mantiqi III JI Nazir Abbas, perwakilan Lazuardi Birru Syafiq Syeirozi serta perwakilan korban bom Bali 2005.
Aksi terorisme disamping mencederai kemanusiaan juga mengancam kehidupan berbangsa dan negara, kelompok radikal selalu mengatakan bahwa Pancasila, UUD 1945 dan NKRI adalah produk kafir, tak heran jika mereka bersimpati terhada para teroris.

Lanjutnya, 1 Oktober sebagai hari Kesaktian Pancasila adalah momentum tepat untuk meningkatkan kecintaan kita kepada bangsa dan negara, pasalnya beberapa tahun silam ideologi Pancasila pernah dicoba dikotak-kotakan oleh kelompok Komunis namun ternyata Pancasila tetap bertahan sebagai dasar negara kita. (L30)

Tinggalkan Balasan

 

 

 

Anda dapat menggunakan penanda HTML berikut

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

What is 12 + 4 ?
Please leave these two fields as-is:
PENTING! Untuk melanjutkan Anda harus menjawab pertanyan di atas.