IndonesiaBicara - Jurnalisme Independen Rakyat Indonesia

Majelis Mujahidin Harap KTT OKI Beri Manfaat Bagi Rakyat Palestina

IndonesiaBicara.com-SERPONG (06/03/2016). Pelaksanaan Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang mulai digelar hari ini hingga besok 6 – 7 Maret 2016 di Jakarta Convention Center (JCC) mendapat sorotan tersendiri dari organisasi Islam, salah satunya dari Majelis Mujahidin (MM).
Melalui Ketua Umumnya Irfan S Awwas, menuturkan KTT Luar Biasa OKI di Jakarta merupakan peristiwa bersejarah bagi Indonesia, terutama terkait dengan problem Negeri muslim Palestina yang dijajah Israel dengan keji dan zalim.

“Derita rakyat Palestina adalah derita kemanusian bagi dunia Islam. Persoalannya, apakah ke 57 negara anggota OKI mampu melahirkan keputusan yang bermanfaat untuk membebaskan Palestina dari cengkeraman zionis Israel, dan mengangkat harkat serta martabat dunia Islam”, kata Irfan S Awwas.

Agenda pentingnya menurut Irfan, bagaimana OKI merumuskan sikap negeri Islam terhadap pekaksanaan syariat Islam di negeri masing masing.

“Mengapa negeri Islam takut menegakkan keadilan, toleransi, perdamaian atas berlandaskan syariat Islam. Sementara negeri negeri kuffar tidak takut melakukan kemungkaran dan segala hal yang melanggar ajaran Islam atas nama demokrasi dan HAM”, tambahnya lagi.

Menurut Irfan, KTT OKI akan lebih berbobot lagi apabila negeri negeri Islam ini mampu menelorkan kesepakatan untuk menentukan status Syiah di dunia Islam.

“Apakah Syiah bagian dari Islam, ataukah agama yang mengklaim diri sebagai bagian dari Islam”, ucapnya.

Problem Syiah yang membenci sahabat Nabi, menolak kepemimpinan 4 khalifah Islam, Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, menista istri nabi Aisyah, dan menolak kesempurnaan Alquran, merupakan pemicu utama konflik Islam dan syiah.

“Indonesia termasuk yang berkepentingan terhadap persoalan sunni-syiah, mengingat ancaman syiah sudah semakin nyata bagi kedamaian negeri ini”, ujar Irfan.

Irfan menambahkan akan lebih baik lagi, bila KTT juga membicarakan isu Wahabisme, yang ternyata mengundang korban penembakan Syeikh Aid Alqarni di Filipina yang diduga dilakukan oleh ekstremis syiah, dengan alasan Alqarni seorang ulama Wahabi. (Rif/Rin)

Tinggalkan Balasan

 

 

 

Anda dapat menggunakan penanda HTML berikut

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

What is 6 + 5 ?
Please leave these two fields as-is:
PENTING! Untuk melanjutkan Anda harus menjawab pertanyan di atas.