IndonesiaBicara-Amlapura, (01/02/10). Kunjungan Kerja Menkokesra dalam rangka Penyerahan Bantuan Langsung (BLM) PNPM Mandiri Kredit Usaha Rakyat dan Raskin di Kabupaten Karangasem dihadiri oleh Agung Laksono (Menkokesra), Jero Wacik (Mentri Kebudayaan dan Pariwisata), I Wayan Geredeg (Bupati Kabupaten Karangasem), I Gusti Lanang Rai (Wakil Bupati Kabupaten Karangasem), I Gede Dana (Ketua DPRD Kabupaten Karangasem), Pimpinan Cabang BRI, BNI, dan Bank Mandiri Bali, dan sekitar 400 Perbekel.
I Wayan Geredeg mengatakan, “Kunjungan ini mempunyai peran penting karena melalui momentum penting ini Pemerintah Kabupaten Karangasem dapat melaporkan secara langsung program dan kegiatan yang telah dapat dilaksanakan khususnya yang terkait dengan Kementrian/Departemen serta juga dapat menginformasikan kondisi yang ada di Kabupaten Karangasem”. Kabupaten Karangasem adalah salah satu Kabupaten tertinggal di Indonesia dan satu-satunya di Provinsi Bali masih tetap memerlukan bantuan dan dukungan dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi.
Bantuan dan dukungan utamanya pada program dan kegiatan yang lebih mengarah pada peningkatan pemerataan ekonomi dan pembangunan infrastruktur untuk wilayah-wilayah pedesaan yang belum memiliki akses memadai. Salah satu dari program tersebut adalah PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) yang telah dicanangkan secara nasional pada tahun 2007. Pelaksanaan PNPM di Kabupaten Karangasem mempunyai sasaran di berbagai sektor kehidupan masyarakat dan telah dapat memberikan kontribusi besar dalam upaya meningkatkan taraf hidup dan pemberdayaan masyarakat yaitu pengentasan kemiskinan di wilayah Kabupaten Karangasem
Dalam kesempatan yang sama Agung Laksono mengatakan,”Dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan dan pengurangan pengangguran, Pemerintah telah melakukan harmonisasi dan sinergi program dan anggaran penggulangan kemiskinan yang implementasinya dijalankan secara nyata di seluruh Indonesia yang dierjemahkan dalam 3 klaster program penanggulangan kemiskinan”.
Klaster Pertama, Pemerintah memberikan bantuan dan perlindungan sosial kepada Rumah Tangga Sangat Miskin dan Hampir Miskin, atau yang disebut dengan Rumah Tangga Sasaran. Klaster Kedua, Pemerintah menggulirkan program dan anggaran berbasis pemberdayaan masyarakat yang diwadahi dalam PNPM Mandiri. Pada Klaster Ketiga dilakukan pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), Pemerintah bertekad terus memberikan perhatian yang konsisten dan nyata bagi perbaikan kesempatan dan akses usaha, terutama bagi kelompok usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi.
Sebagai upaya peningkatan kesejahteraan rakyat melalui kebutuhan pangan bagi masyarakat miskin, secara nasional raskin pada tahun 2010 disediakan bagi 17,5 juta Rumah Tangga Sasaran (RTS) dengan jatah 13 kg/RTS/bulan selama 12 bulan dengan harga Rp 1.600/kg dititik distribusi. Telah diusulkan adanya Penambahan Pagu Raskin melalui APBN-P tahun 2010, sehingga alokasi raskin tetap 15 kg/RTS/bulan selama 12 bulan seperti yang telah dilaksanakan pada tahun 2009. Kualitas raskin sama dengan beras yang dijual dipasaran dengan harga antara Rp 5.775 s/d Rp 6.500/kg, penyaluran Raskin untuk Pagu Januari s/d Desember 2009 telah mencapai 97,96 %, untuk tahun 2010 Pagu Raskin Provinsi Bali sebanyak 21.029 ton, dengan sasaran sebanyak 134.804 RTS.
Sedangkan untuk Kabupaten Karangasem, pagu raskin sebanyak 5.603 ton dengan sasaran 35.921 RTS. Sampai dengan tanggal 25 Januari 2010 realisasi penyaluran Raskin di Kabupaten Karangasem telah mencapai 538.815 kg atau 9,6 % dari pagu Kabupaten Karangasem. Sementara itu, untuk besaran bantuan langsung masyarakat (BLM) PNPM Mandiri tahun 2010 adalah Rp 16,65 miliar yang meliputi PNPM Mandiri Pedesaan yang tersebar di 8 Kecamatan dengan nilai Rp 15,75 miliar dan PNPM Mandiri Perumahan yang tersebar di 2 Kecamatan dengan nilai BLM sebesar Rp 900 Juta.
Untuk program Kredit Usaha Rakyat (KUR), secara nasional hingga akhir Desember 2009 sudah terserap sebar Rp 17,19 triliun untuk 2.374.908 debitur dengan rata-rata kredit sebesar Rp 7,24 juta dengan tingkat kemacetan NPL sebesar 4,93%.
Untuk Provinsi Bali realisasi penyaluran KUR hingga akhir Desember 2009 adalah sebesar Rp 372,91 miliar untuk 61.767 debitur yang disalurkan melalui 6 Bank pelaksana yaitu: BRI, BNI, Mandiri, Bukopin, BTN dan Bank Syariah Mandiri. (*)
Komentar