IndonesiaBicara-Pekanbaru, (29/07/11). Kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah Pekanbaru dan Kantor Walikota Pekanbaru didemo ratusan massa yang terdiri dari Barisan Penjaga Konstitusi (BAJAK), Forum Komunikasi Pemuda Mahasiswa Kota Pekanbaru (FKPMP) dan Bangkit Kekuatan Rakyat (BAKAR). Tuntutan massa masih sama seperti hari sebelumnya, yaitu memastikan Pemilihan Suara Ulang (PSU) Kota Pekanbaru berlangsung pada 14 September 2011.
Koordinator aksi Hendra Gunawan mengatakan bahwa ketiadaan dana untuk Pemungutan Suara Ulang (PSU) adalah pernyataan yang menipu, absurd dan tidak dapat diterima oleh akal sehat. “Kami mendesak KPUD Kota Pekanbaru agar melaksanakan PSU dalam tenggang 90 hari sesuai amar putusan MK dan tidak beralasan macam-macam dengan aneka dalih yang dibuat-buat,” ujar Hendra dalam demonstrasi yang sempat diwarnai aksi pelemparan tomat ke dinding KPUD Kota Pekanbaru ini.
Dikatakan Hendra, jika PSU tidak dapat terlaksana dalam 90 hari sebagaimana amar putusan MK maka pihaknya menghimbau saudara Syamsurizal sebagai pejabat Walikota untuk mundur dari jabatannya karena misi utamanya telah gagal. Selain itu, ia juga meminta kepada Pemerintah Propinsi Riau agar memfasilitasi kegiatan PSU Kota Pekanbaru, dan tidak terbawa oleh tendensi pribadi, mengingat salah satu pasangan calon adalah istri dari Gubernur yang masih aktif.
“Kami ingin bertemu dengan Syamsurizal untuk memastikan bahwa anggaran untuk PSU dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah-Perubahan (ABPD-P) Kota Pekanbaru,” tambah Hendra. Namun massa yang membawa boneka kura-kura sebagai simbol lambatnya gerakan KPUD ini tidak dapat bertemu dengan Syamsurizal karena ia sedang dikantor.
Sementara itu, Ketua KPUD Pekanbaru Makmur Hendrik mengatakan bahwa KPU belum bisa memastikan apakah bisa melaksanakan PSU pada tanggal 14 September 2011 karena anggaran yang diminta belum dikeluarkan Pemerintah Kota Pekanbaru. (Muis)
Komentar