IndonesiaBicara-Kabupaten Lampung Barat, (23/06/10). Kader Penggerak Pembangunan Satu Bangsa (KPPSB) Pekon (Desa) Trimulyo, Kecamatan Gedung Surian, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) mengeluhkah belum cairnya Dana Bantuan Sosial (Bansos) sebesar Rp10 juta rupiah yang dijanjikan oleh Kementrian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) pada Desember 2009 lalu sebagai biaya operasional program Percepatan
Pembangunan Sosial Ekonomi Daerah Tertinggal (P2SEDT).
Sebagaimana diungkapkan oleh Ketua KPPSB Pekon Trimulyo, Sukmawanto, AMd, Rabu (23/06), bahwa pihaknya sangat kecewa dengan belum diterimanya dana tersebut, yang penggunaannya untuk 40 persen untuk opersioanal KPPSB dan 60 persen untuk biaya kegiatan termasuk belanja ATK.
Selain itu lanjutnya, yang membuat pihaknya sangat mengeluhkan mengenai dana tersebut, karena untuk kegiatan dari bulan Agustus-Desember 2009 lalu, semua biaya transportasi dan biaya pelaksanaan kegiatan seperti pertemuan rutin mingguan, hingga kunjungan ke pemangku-pemangku (Dusun) untuk menyerap aspirasi masyarakat akan kebutuhan pembangunan adalah menggunakan uang pengurus,
“Uang yang digunakan untuk menalangi kegiatan adalah uang pengurus dengan harapan akan diganti pada bulan Desember. Tetapi sampai saat ini, dana tersebut belum juga diterima,” ungkapnya. Pihaknya, juga sudah pernah menyampaikan masalah ini ke pihak pekon, dan juga menghubungi Bappeda Kabupaten, tetapi sampai saat ini belum juga ada kejelasan dan kepastian mengenai dana tersebut.
Sementara itu, Tenaga Fasilitator Desa (TFD) pekon tersebut, Anton Hilman menambahkan, pihaknya pernah menanyakan kepada konsultan managemen kabupaten (KMK) sebagai koordinator TFD, ternyata setelah di cek ke Jakarta (KPDT) jawabannya adalah dana tersebut sudah di transfer sejak 21 Desember 2009, dan ketika ada kunjungan perwakilan KPDT ke Bappeda Lambar pihak KPDT menunjukan bukti telah ditransfer.
Ditambahkan oleh Anton, yang membuat semakin anehnya masalah ini, adalah setelah di tanyakan terus oleh KPPSB dan TFD ke Jakarta, mereka mengakui dana tersebut belum dikirimkan karena ada masalah, jadi diminta dikirim ulang (fax) buku rekening, dan sudah dilakukan pada bulan Pebruari lalu, tetapi hingga saat ini dana tersebut belum juga diterima. Dan pihak BRI pun menyampaikan jika dana tersebut sudah ditranfer hanya butuh waktu beberapa menit untuk masuk rekening KPPSB Trimulyo tersebut.
Untuk itu pihaknya meminta kepada pihak terkait seperti Bappeda Provinsi dan KPDT di Jakarta, agar dapat merespon permasalahan ini dan membantu menyelesaikan masalah ini, karena dari 10 pekon (desa) di Lambar yang menerima program, sudah lebih dari sebagian yang menerima dana Rp10 juta tersebut, dan jika dilihat dari kegiatan KPPSB, pihaknya selalu melakukan kegiatan sesuai dengan juklak juknis kegiatan. (EKO)
sejak lama kami menunggu pencairan dana P2SEDT 2010 maka kapan baru bisa di cairkan…….
kami kppsb kabupaten sukabumi di bekukan dengan alasan yg tidak jelas, sehingga tidak dapat bantuan oprasional tahun 2010