IndonesiaBicara-Lombok Utara, (19/05/11). Luapan kegembiraan yang tidak dikontrol menyebabkan dua nyawa melayang sia-sia di Lombok Utara. Cahyudin dan Hamdani siswa Madrasah Aliyah (MA) As-Syafiiah Menggala, Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara mengalami kecelakaan saat mereka merayakan kelulusan Ujian Nasional (UN) Senin (16/05) lalu, meskipun sempat dirawat di Puskesmas dan dilarikan ke Rumah sakit, namun ternyata Tuhan berkehendak lain, sehingga kedua siswa ABG ini meninggal dunia.
Sebelumnya kedua siswa tersebut mengunakan sepeda motor dengan cara berboncengan bertabrakan dengan salah satu siswa dari salah satu sekolah di Kediri, Lombok Barat yang juga sedang merayakan kelulusan. Akibat kehilangan kendali mereka pun tabrakan tepat di depan rumah Wakil Bupati Lombok Utara di Dusun Menggala, Kecamatan Pemenang, ketiga korban mengalami luka yang cukup parah dibagian kepala, salah satunya dibawa Puskesmas Tanjung dan dua lagi di rawat di Puskemas Pemenang. Akibat luka yang cukup serius dibagian kepala korban, dua siswa yang berasal dari MA As-Syafiiah itu dilarikan ke RUSD Mataram namun karena luka yang cukup parah keduanya pun meninggal.
salah satu petugas kesehatan yang bertugas di Puskesmas Pemenang yang enggan menyebutkan nama menyatakan, salah satu korban yang dirawatnya mengalami luka yang cukup serius di bagian kepala dan harus dirujuk ke RSUD Mataram, satunya lagi mengalami memar dibagian muka. Satu korban lagi dibawa ke Puskesmas Tanjung dengan luka parah di bagian kepala.
Informasi yang berhasil dihimpun indonesiabicara, kedua korban yang dirujuk ke RSUD Mataram akibat luka yang sangat parah di bagian kepala, bahkan nyawa kedua siswa malang tersebut tidak dapat tertolong. Sementara satu korban kini masih mendapatkan perawaat intensif. Meskipun merenggut korban jiwa ratusan siswa dari berbagai sekolah Menengah Atas (SMA) yang ada di Lombok Utara tumpah ruah disepanjang jalur lalu lintas dengan cara konvoi, kebut-kebutan pun tak dapat terhindarkan. Bahkan tepat didepan kediaman rumah Wakil Bupati Lombok Utara, aparat Kepolisian melakukan pemblokiran jalan agar konvoi siswa-siswi yang berasal dari KLU tidak dapat ke Mataram atau pun sebaliknya.
Sebenarnya pada tahun 2010 yang lalu kondisi serupa menyebabkan 4 nyawa melayang akibat kecelakaan. Meskipun ditahun 2011 angka kecelakaan menurun tetapi nyawa penerus bangsa hilang sia-sia hanya karena kegembiraan sesaat. Pemerintah diharapkan pada tahun-tahun berikutnya memperhatikan dan memberikan larangan yang keras karena selalu ada korban jiwa dan bahkan jika diperlukan sanksi kepada siswa. Hal ini juga demi kebaikan siswa didik yang berada di daerah ini.
Kapolres Lombok Barat melalui Kapolsek Tanjung, Kompol M Lutfi menyatakan, pihaknya menerjunkan 15 anggota Mapolsek Tanjung dan menggelar patroli jalan raya untuk memantau dan mengamakan suasana menjelang pengumuman hasil UN.
“Kita sudah meminta ke pihak Dinas Dikbudpora KLU agar tidak terjadi konvoi di jalur lalu lintas, meski demikian kita juga tidak bisa melarang para siswa yang melakukan konvoi selama tetap tertib lalu lintas,“ imbuhnya. (Pul)
Komentar