IndonesiaBicara - Jurnalisme Independen Rakyat Indonesia

Koalisi Wartawan Mataram : Satu Wartawan Dikriminalisasi, Seribu Wartawan Siap Membela

IndonesiaBicara.com – Mataram (16/12/11) Kembali lagi kekerasan terhadap jurnalis terjadi di tanah air Indonesia, kali ini menimpa kawan kita Dance Herukh jurnalis Tabloid Rote Ndao News yang mengalami teror hingga pembakaran rumah tinggalnya oleh orang-orang yang tidak dikenal yang berakibat anak Dance berusia 1 bulan tewas yang diduga akibat syok.

Puluhan wartawan dari berbagai media di Mataram yang tergabung dalam Koalisi Wartawan Mataram mengelar aksi solidaritas di depan Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Nusa Tenggara Barat (NTB) di Mataram, jumat (16/12/11) pagi.

“ Rumah kawan Dance di desa Kuli Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur di lempari bom dan dibakar lantaran upaya dia sebagai jurnalis dalam menyuarakan kebenaran ”, ucap koordinator aksi Abdul Latif selaku Ketua Aliansi Jurnalistik Indonesia (AJI) Mataram.

Puluhan wartawan yang ikut turun aksi Koalisi Wartawan Mataram terdiri dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) NTB, Aliansi Jurnalistik Televisi Indonesia (IJTI), Aliansi Jurnalistik Indonesia (AJI) Mataram serta Perwami (Persatuan Wartawan Multimedia Indonesia) NTB.

“ Kawan-kawan semua, aksi yang kita lakukan hari ini merupakan bentuk solidaritas kita terhadap kawan kita Dance yang rumahnya dibakar dan anaknya tewas akibat pemberitaannya seputar dugaan tindak pidana korupsi yang terjadi di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur “, ujar Latif.

Selain berorasi koalisi, juga digelar aksi teatrikal yang menggambarkan bentuk-bentuk penindasan terhadap pihak yang menyuarakan kebeneran dan keadilan diikuti aksi meletakkan perangkat liputan seperti Kartu pers, kamera dan perangkat yang diletakan di jalan aspal depan gerbang Mapolda NTB, kemudian ditaburi bunga tanda berkabung atas musibah yang menimpa wartawan tabloid Rote Ndao News Dance Henuk.

Pada Minggu (11/12), rumah wartawan Dance Henuk di Desa Kuli, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), diserang warga dengan lemparan batu dan benda keras lainnya.

Diduga aksi penyerangan itu yang mengakibatkan anaknya Gino Novitro Henuk yang baru berusia sebulan tewas akibat syok. Ditengah suasana duka, pada Senin (12/12) dini hari, terjadi penyerangan lagi hingga rumah wartawan berdinding bebak (pelepah daun enau) itu hangus terbakar. Dance dan istrinya berhasil menyelamatkan diri ke hutan di sekitar rumahnya, namun tidak ada barang berharga yang dapat diselamatkan.

Dance Henuk menduga penyerangan dan pembakaran rumahnya itu terkait pemberitaan sejumlah kasus dugaan korupsi yakni pengelolaan alokasi dana desa (ADD), pembangunan rumah untuk transmigrasi lokal, bantuan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta izi buruk di Desa Kuli, Kecamatan Lobalain, senilai Rp3,1 miliar.

Keterangan itu pun disampaikan kepada penyidik Polres Rote Ndao, pada Rabu (14/12) siang. Namun, sampai Kamis (15/12) aparat Polres Rote Ndao, belum berhasil menangkap pelaku penyerangan dan pembakaran rumah itu.(Ary)

Tinggalkan Balasan

 

 

 

Anda dapat menggunakan penanda HTML berikut

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

What is 15 + 7 ?
Please leave these two fields as-is:
PENTING! Untuk melanjutkan Anda harus menjawab pertanyan di atas.