IndonesiaBicara-Surabaya, (07/10/11). Sekitar 15 orang mahasiswa Untag yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Untag Surabaya Pro Rakyat (KAMUS PR) melakukan aksi unjuk rasa menuntut pelengseran rezim SBY-Boediono di depan Kampus Untag Surabaya, Rabu, (05/10).
“Rezim SBY-Boediono adalah pembohong dan anti rakyat karena telah menjual negeri ini pada pemodal-pemodal asing,” demikian kata Haris, Ketua KAMUS PR.
Tujuh tahun berjalannya rezim SBY tidak memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi rakyat Indonesia. Hal tersebut terbukti dari kondisi perekonomian Indonesia saat ini, dimana masih terlihat jelas penderitaan rakyat, mulai dari anak-anak putus sekolah, menjamurnya keluarga miskin, meningkatnya pengangguran, dan hilangnya kesejahteraan para petani akibat kebijakan pemerintah mengimpor beras dari luar negeri.
Selain itu, peningkatan mutu pendidikan yang dijanjikan tidak berjalan dengan semestinya karena adanya UU BHP dan peningkatan biaya pendidikan yang merupakan bentuk komersialisasi pendidikan.
Sementara itu, penegakan hukum di Indonesia juga menjadi bukti kegagalan rezim SBY-Boediono, dimana masih terdapat banyak kasus-kasus hukum, seperti kasus Bank Century yang tidak selesai akibat adanya ketimpangan hukum dan ketidakadilan dalam masyarakat.
Selain menuntut pelengseran SBY-Boediono secepatnya, KAMUS PR juga menuntut nasionalisasi aset-aset Negara, mengusut tuntas Kasus Bank Century, menghapus system kerja kontrak/outsourcing, menolak/cabut perjanjian perdagangan bebas, menuntaskan masalah semburan lumpur Lapindo, menolak kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL), mencabut Protap No.01/X/2010 tentang penembakan di tempat, dan menegakkan demokkrasi sejati dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. (GA)
Komentar