IndonesiaBicara-Tangerang Selatan, (28/10/11). 10 Windu lebih 3 tahun sejak 1928, babak baru kepemudaan sebagai pondasi pembangunan seharusnya sudah mulai terasa. Namun apa yang terjadi saat ini?
Di usia senja sumpah pemuda 83 tahunnya bahkan meninggalkan pesan yang tidak memuaskan rasanya, diantaranya:
1. Tidak adanya saling menghormati antara pemuda, maraknya tawuran antara pemuda juga antara pelajar juga mahasiswa.
2. Tidak adanya pemerataan pembangunan, terecermin dari kondisi daerah – daerah perbatasan juga Papua yang masih membara hngga saat ini.
3. Kenakalan remaja dan tingginya angka pengangguran, menyebabkan hilangnya kreatifitas pemuda.
Maka sejatinya pemuda adalah masa depan bangsa, stok pemimpin masa depan, pondasi kemajuan bangsa. 32 tahun pengekangan yang dilakukan orde baru juga ikut berpartisipasi menghambat laju pengkaderan kepemimpinan nasional, maka 13 tahun setelah reformasi atau tumbangnya orde tiran orde baru, maka saat ini adalah momentum yang tepat untuk meretas Indonesia Baru.
Sehingga 83 tahun sumpah pemuda, 66 tahun Indonesia merdeka, 13 tahun reformasi mari kita bebaskan negeri ini dengan:
1. Diatas segala perbedaan, kita pemuda senantiasa harus bersatu.
2. Dibawah NKRI setiap jauh wilayahnya, kita pemuda harus senantiasa membela keutuhan bangsa.
3. Dinanungi Konstitusi UUD 1945, maka menjadi kewajiban kita pemuda untuk tampil kedepan merebut pos – pos kepemimpinan dari tangan penguasa tua tiran.
4. Dengan panji Merah – Putih, kita pemuda harus tunjukkan semangat yang merah menyala untuk membangun tanah air tecinta dengan niat suci seputih ketulusan ibu pertiwi yang kita tinggali.
Selamat Hari Sumpah Pemuda, Pemuda Bersatu Meretas Indonesia Baru. (Imran Hasyim-Ketua Umum PD KAMMI Tangsel)
Komentar