IndonesiaBicara - Jurnalisme Independen Rakyat Indonesia

Jelang Pilkada, Tangsel Institut Gelar Diskusi

IndonesiaBicara.com-SERPONG (26/03/2015). Suhu politik jelang pelaksanaan Pilkada Tangerang Selatan (Tangsel) mulai menghangat. Salahsatunya dihangatkan dengan digelarnya Diskusi Publik dengan tema “Siapa Memimpin Tangsel Selanjutnya”, Kamis (26/3) di Kampoeng Anggrek Serpong Tangsel.

Diskusi yang digelar oleh Tangsel institut ini  dihadiri ratusan warga Tangsel dengan mendatangkan pembicara seperti Sekretaris Tim Penjaringan Bakal Calon Partai Demokrat Djoko Praseteyo, Rahmat Hidayat Sekretaris DPD Partai Golkar Tangsel, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tangsel Edy Rusli dan Dosen Fisip Univ Muhammadiyah Tangerang (UMT) DJazuli Abdillah.

Sekretaris Tim Penjaringan Bakal Calon Partai Demokrat Djoko Praseteyo menjelaskan bahwa saat ini Partai Demokrat Tangsel sangat serius dalam persiapan Pilkada Tangsel Desember 2015 mendatang. Salah satu persiapannya adalah dengan membentuk tim penjaringan Bakal Calon (Balon) Walikota Tangsel.

“Tim ini sudah mulai bergerak dan akan membahas waktu yang tepat untuk pembukaan penjaringan terhadap para Balon. Diperkirakan awal bulan April akan mulai membuka pengumuman penjaringan untuk Pilkada Tangsel”, terangnya.

Politisi Partai Golkar Tangsel yang menjabat sebagai Sekretaris DPD Partai Golkar Tangsel Rahmat Hidayat menuturkan secara substansi yang menentukan pemimpin selanjutnya adalah masyarakat Tangsel, untuk itu Partai Golkar akan mendengarkan aspirasi dari masyarakat siapakah Calon yang akan diusung dalam Pilkada Tangsel.

“Partai Golkar dalam mekanisme mencari calon yang akan diusung tetap melalui tahapan penjaringan. Namun bisa juga dilakukan penunjukkan nama bila seluruh kader sepakat dengan nama yang diusung”, papar Rahmat.

Sementara itu dari kaca mata pers Ketua PWI Tangsel Edi Rusly mengutarakan bahwa Airin Rachmi Diany yang masih menjabat sebagai Walikota Tangsel, merupakan figur yang sangat populer.

Menurut Edy Rusli yang terpenting adalah kedepannya Pemimpin Tangsel bisa memperbaiki kondisi yang ada, karena Tangsel saat ini dikenal dengan kasus terorisme, narkoba, rawan bencana dan juga rawan kejahatan.

“Insan pers berharap agar kedepannya pemimpin bisa lebih mementingkan rakyatnya tidak hanya untuk memperebutkan APBD saja tetapi benar-benar mengerti kebutuhan Kota Tangsel”, tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama Dosen Fisip UMT Jazuli Abdillah menerangkan Demokrasi di Indonesia hari ini mulai terlihat cukup buruk hal ini dibuktikan dengan adanya campur tangan pemerintah dalam kekisruhan Parpol.

“Seperti Munas abal-abal yang tidak dihadiri Ketum parpol bisa disahkan karena orang yang memiliki kepentingan punya kedekatan dengan penguasa”, pungkasnya. (Rif/Rin)

Tinggalkan Balasan

 

 

 

Anda dapat menggunakan penanda HTML berikut

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

What is 6 + 5 ?
Please leave these two fields as-is:
PENTING! Untuk melanjutkan Anda harus menjawab pertanyan di atas.