IndonesiaBicara.com–Mataram, (28/11/11). Imigrasi Mataram bersama dengan aparat kepolisian Polda NTB kembali mengamankan imigran gelap di wilayah NTB.
Dalam penangkapan kali ini sebanyak 42 orang imigran gelap asal Afghanistan yang diduga akan menyeberang ke Australia melalui Dermaga Bounty Dusun Teluk Nare Desa Malaka Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara berhasil diamankan pada Sabtu dini hari (26/11), sekitar pukul 03.00 wita.
Sampai saat ini imigran gelap tersebut masih diamankan di Hotel Wisma Wisata, Jl Koperasi No 19 Ampenan, Kota Mataram dengan penjagaan dari aparat Kepolisian sambil menunggu waktu pendeportasian yang akan dilakukan oleh pihak Imigasi Mataram.
Kasi Wasdakim Imigrasi Mataram Dorhan yang dijumpai disela-sela aktivitasnya yang padat di kantor Imigrasi Mataram Jl Udayana mengatakan, penangkapan dilakukan oleh anggota dari Polda NTB bersama dengan pihak Imigrasi Mataram atas informasi dari masyarakat sekitar yang curiga dengan banyaknya warga asing dilingkungan mereka tinggal.
“Sebanyak 42 orang warga asing asal Afghanistan tertangkap di Teluk Nare Kecamatan Pemenang Lombok Utara pada Sabtu pagi dan sampai sekarang masih dalam pengamanan aparat Kepolisian Polda NTB beserta pihak Imigrasi Mataram. Pengamanan dilakukan karena ada dugaan mereka berencana menyeberang ke Australia untuk meminta suaka politik dan saat diperiksa oleh petugas keamanan mereka semua tidak memiliki dokumen berupa paspor”, katanya.
Dari 42 orang warga asing asal Afghanistan tersebut, sambung Dorhan, hanya 3 orang memiliki dokumen Asylum Seeker yang dikeluarkan oleh United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).
“Hanya 3 orang yang memiliki dokumen Asylum Seeker dari UNHCR yaitu Sarwan Ali, Mohammad Reza Mousavi dan Ali Daryah, selebihnya tidak memiliki dokumen apapun”, tegasnya.
Pihak imigrasi, lanjutnya, pada saat penangkapan terjadi langsung menghubungi pihak Internasional Organization for Migration (IOM) Jakarta agar dapat segera ke Lombok untuk mendampingi para imigran gelap tersebut. Dan saat ini perwakilan dari IOM Jakarta sudah di Mataram untuk ikut membantu pihak Imigrasi Mataram untuk segera mendeportasi imigran gelap asal Afganistan.
“Modus yang sering digunakan oleh para imigran tersebut adalah sebagai wisatawan dan NTB hanya sebagai tempat transit sebelum mereka menuju negara yang dituju ”, ucap Kasi Wasdakim Imigrasi Mataram Dorhan sambil tersenyum dan kembali menjalankan aktivitasnya. (Ary)
Komentar