IndonesiaBicara-Amlapura (10/08/11). Momen peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-66 kali ini di Kabupaten Karangasem diperingati cukup semarak. Selain dikaitkan dengan peringatan HUT Kota Amlapura ke 37 dan HUT Propinsi Bali bakal diwarnai dengan pawai / karnaval pembangunan. Kabupaten Karangasem yang memiliki sejarah perjuangan unik dengan Pertempuran Tanah Aron, hendak dikumandangkan kembali untuk mengenang jasa pejuang kemerdekaan di bumi lahar.
Pawai / karnaval pembangunan akan menampilkan delapan thema atraksi masa perjuangan, pembangunan dan perkembangan Karangasem dari masa ke masa dan kehidupan sosial, juga dilaksanakan kegiatan olahraga yang diisi dengan Lomba Olahraga dan Gerak Jalan Santai, 9 jenis kegiatan gerak jalan dari tingkat SD sampai SMU, tingkat Umum putra-putri dengan jarak 8 km sampai 45 km.
Dibidang hiburan yang dinanti-nanti masyarakat Karangasem pada HUT kali ini dimeriahkan dengan Evaluasi / Parade Gong Kebyar Anak-Anak, pementasan Wayang Kulit, hiburan rakyat yang dipusatkan di Lapangan Candrabuana dan Penampilan Gelar Pameran Pembangunan.
Sebagai peringatan moment bersejarah perjuangan rakyat Indonesia tak terlepas dari rasa syukur atas keberadaan NKRI selama 66 tahun. Mengisi kegiatan ini dilakukan kegiatan keagamaan dan persembahyangan olah umat baik Hindhu, Islam dan Budha yang ada di Kabupaten Karangasem. Kegiatan persembahyangan antara lain dilakukan di Masjib, Gereja dan di Pura Jagatnatha Amlapura serta di Pura Kahyangan Tiga bagi segenap umat ditiap Desa Pakraman.
Kegiatan sosial juga tak luput dilaksanakan untuk meningkatkan rasa kepedulian dan kesetiakawanan sosial di kalangan masyarakat dengan bentuk kegiatan pemberian bingkisan kepada keluarga kurang mampu, penyandang cacat dan lansia. Sedangkan untuk memberikan makna perayaan dalam suasana nyaman dan semarak, juga dilaksanakan Lomba Kebersihan Lingkungan dan Taman Kantor serta Hotel, Lomba Penjor, Kerja Bakti Bersama diikuti seluruh Kantor dan Hotel, Lomba Kebersihan antar Kelurahan sebagai pendukung kebersihan dan kenyamanan Kota Amlapura.
Aktifitas rutin yang tak pernah tertinggal dilaksanakan adalah Pelacakan Rute Perjuangan I Gusti Ngurah Rai Pemuteran, Rendang atau Sebudi Selat menuju Pura Laga Abang. Selain hendak menggetarkan semangat perjuangan dikalangan pemuda terutama siswa-siswi SMU di Karangasem, juga bertujuan melestarikan semangat dan nilai kepahlawanan sebagai salah satu modal pembangunan memperkokoh dibidang persatuan dan kesatuan.
Dalam masa perjuangan Karangasem, puluhan pejuang gugur dalam pertempuran Tanah Aron dengan pasukan Ciung Wanara yang kini diabadikan sebagai Nama Tugu Pahlawan Ciung Wanara Amlapura, serta gugurnya salah satu tokoh pejuang Anak Agung Made Candrabuana yang keharuman namanya diabadikan dengan nama Lapangan Candrabuana.
Perjalanan ekspedisi kearah Timur dari pasukan I Gusti Ngurah Rai yang dikenal dengan nama Ciung Wanara dalam berjuang menentang Belanda pasca mendaratnya Kapal-Kapal Belanda di Pantai Sanur, berpuncak dalam pertempuran di Bukit Tanah Aron hingga ke wilayah sekitarnya. Sejumlah pahlawan tak dikenal serta tokoh pahlawan Karangasem lainnya juga gugur, mengiringi kepergian Tokoh Pahlawan Nasional Kolonel I Gusti Ngurah Rai.
Setting sejarah perjuangan Karangasem menurut mantan Wakil Bupati dan tokoh P2M Karangasem I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Karangasem terlahir dari kancah perjuangan tulus iklas para pejuang putra-putra daerah. Semangat bela negara dan bela tanah air semenjak dahulu menyala–nyala sejalan semangat api perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
Kini, sebagai generasi penerus wajib mengisi meresapi dan melaksanakan amanat para pejuang dengan pembangunan untuk mewujudkan cita-cita mensejahterakan masyarakat. Bisama itu mesti dijawab dan diimplementasikan dengan melaksanakan misi pembangunan, mengajegkan Bali dan memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan dikalangan masyarakat.
Rangkaian peringatan detik-detik proklamasi juga diisi dengan renungan suci di Tugu Pahlawan Ciung Wanara, pemberian remisi bagi narapidana serta acara resepsi dan ramah-tamah sebagai media silahturahmi dikalangan pemimpin pemerintahan dan tokoh masyarakat Karangasem.
Ketua Umum Panitia Tetap peringatan HUT RI-Prop Bali dan Amlapura, Asisten Tata Praja I Ketut Wage Saputra mengatakan, dalam masa perkembangan saat ini setelah 66 tahun kemerdekaan, dirasakan ada penurunan penghayatan nilai semangat perjuanan nasional. Oleh karenanya moment peringatan ini diarahkan untuk menggugah kembali rasa nasionalisme, semangat perjuangan dengan esensi rela berkorban, kesetiakawanan sosial, kebersamaan serta persatuan dibawah panji Merah Putih dan Bhinneka Tunggal Ika.
Kekuatan moral bangsa yang terkandung dalam nilai kepahlawanan sangat efektif menjadi modal pembangunan, selain sumber daya lainnya. Untuk itu berbagai macam kegiatan yang digelar dalam peringatan kali ini, dikemas untuk dapat membangkitkan nilai–nilai semangat perjuangan sekaligus sebagai hiburan masyarakat. (*)
Komentar