IndonesiaBicara.com-Tangerang Selatan (17/09/12). Pemilukada DKI Jakarta memasuki hari tenang sebelum dilakukan pencoblosan pada tanggal 20 September 2012 mendatang. Pengamat memprediksi pertarungan dua Pasangan Cagub Cawagub Fauzi Bowo – Nachrowi Ramli (Foke Nara) dan Joko Widodo – Basuki (Jokowi Ahok) akan berlangsung ketat.
Seperti diutarakan oleh Peneliti pada Lembaga Kajian dan Survey Nusantara (LAKSNU), Gugus Joko Waskito. Dirinya berpendapat saat ini Lembaga Survey akan berhati-hati dalam merilis survey kedua pasangan Cagub/Cawagub.
“Kedua Calon akan bersaing sangat ketat dan masih bisa saling mengungguli di antara kedua kandidat, mereka akan memperebutkan undecided votters (pemilih yang belum menentukan pilihannya) hingga hari H pencoblosan suara. Rata-rata mereka ini adalah pemilih diam, kurang respons untuk datang ke TPS”, kata Gugus.
Tiga hari menjelang hari pencoblosan suara Pemilukada putaran kedua menjadi masa injury time bagi kedua calon.
“Siapa yang bisa menjaga psikologi massa, opini atau issu yang cerdas, dia yang akan memenangkannya. Siapapun yang menang angkanya sangat tipis, bisa 52%-48%, atau 51%-49%”, ujarnya.
Sementara itu Pengamat Politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Djaka Badranaya memprediksi pada hari tenang seperti saat ini para pasangan calon Cagub dan Cawagub DKI memang menghentikan sosialisasi visi dan misinya.
“Memasuki hari tenang masing-masing tim sukses masih tetap melakukan aktivitas kunjungan secara pribadi yang merupakan penguatan basis massa pendukung”, terang Djaka.
Ketika ditanya tentang adanya pengerahan masa dari daerah penyangga Ibukota Jakarta, misalnya dari Tangerang Selatan. Djaka menerangkan hal ini sangat kecil kemungkinannya.
“Kalau pengerahan massa dari luar Jakarta sebagai pemilih gelap, sepertinya kemungkinan kecil terjadi, karena Pemilukada DKI berbeda dengan daerah lainnya, Pemilukada DKI lebih banyak yang mengawasi dan menjadi sorotan masyarakat luas”, kata Djaka. (Rintho)
Komentar