IndonesiaBicara - Jurnalisme Independen Rakyat Indonesia

Hari Pertama Kerja Gubernur DIY Gelar Open House Bersama Masyarakat

IndonesiaBicara-Jogja, (14/09/10). Hari pertama masuk kerja, Gubernur DIY Sri Sultan HB X menggelar acara Open House bersama masyarakat DIY dari semua kalangan. Acara Open House tersebut dihadiri kurang lebih 3.500 orang yang bertempat di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Selasa (14/09). Meski acara baru dibuka mulai pukul 09.00 namun banyak warga yang sudah datang sejak pukul 08.00. Warga Yogyakarta tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk dapat bertemu dan bersalaman dengan Raja Keraton Yogyakarta dan juga Gubernur tersebut.

Seorang warga asal Imogiri Bantul, Purwanti Widadi (39) mengaku sudah tiba di Kepatihan pukul 08.00 karena ingin bertemu langsung dengan Sultan. “Ya senang saja. Ini baru pertama kali ketemu Sultan, pengennya sih dari dulu-dulu tapi gak tahu kapan waktunya. Baru tahu ada Syawalan tahun ini dari koran,” katanya.

Harjo Wijoyo (70) lain lagi. Motivasi warga Jetis Bantul tersebut mengikuti Syawalan tak hanya untuk bersilaturahmi dengan Sultan, namun lebih dari itu. Sebagai warga Yogyakarta yang kental dengan budaya Kejawen, ia berharap pertemuannya dengan Rajanya dapat memudahkan rezeki yang ia dapat serta memperpanjang usia.

Pada Open House tersebut Sultan didampingi istrinya GKR Hemas, beserta Sekda dan beberapa Asisten bersama istri. Akan tetapi Wakil Gubernur DIY Paku Alam IX tak dapat ikut mendampingi lantaran tengah sakit.

Dalam Open House tersebut juga disajikan berbagai makanan tradisional dari seluruh kabupaten dan kota se-DIY secara gratis kepada warga. Kepala Bagian Humas Biro Umum, Humas dan Protokol Setda Provinsi DIY Biwara Yuswantana menjelaskan, panitia penyelenggara sengaja menyuguhkan
berbagai makanan tradisional khas dari lima kabupaten/kota di DIY sebagai upaya melestarikan makanan lokal. Total panitia menyediakan sekitar 4.000 porsi makanan. Makanan tradisional yang tersedia antara lain geblek dan tempe benguk dari Kulonprogo, dari Bantul ada peyek tumpuk dan geplak, dari Sleman ada jadah tempe, dari Gunungkidul ada tiwul dan dari Kota, bakpia dan yangko. (fir)

Tinggalkan Balasan

 

 

 

Anda dapat menggunakan penanda HTML berikut

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

What is 4 + 13 ?
Please leave these two fields as-is:
PENTING! Untuk melanjutkan Anda harus menjawab pertanyan di atas.