IndonesiaBicara.com-Tangerang Selatan, (10/06/11). Tri Sakti Bung Karno adalah tonggak pembangunan bangsa. Namun sayang itu dilupakan, dan kini gagasan itu harus diwarisi dan diamalkan oleh kaum muda. Hal ini dikatakan oleh R Soemaryoto dalam Diskusi Publik di Basement Fakultas Dakwah, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Ciputat, Kamis (09/06).
“Sebab di pundak kaum muda nasib bangsa ini dititipkan,” jelas Soemaryoto.
Ray Sahetapi yang juga ditunjuk sebagai pembicara dalam diskusi publik memperingatai Hari Lahir Bung Karno ini menjelaskan bahwa selain Pancasila, perlu juga dihembuskan kembali gagasan Panca Dharma Bung Karno.
“Jika Pancasila adalah tuntutan pemikiran, Panca Dharma adalah tuntutan perbuatan,” katanya.
Sementara itu menurut Okky Tirto, Soekarno kerap menggabungkan antara Nation dengan Character Building, namun kini hal itu jauh dari bangsa Indonesia, jangankan berharap menjadi bangsa berkarakter dan berkepribadian teguh, hakikat bangsa itu sendiripun tak dipahami.
“Bangsa Indonesia berawal dari sejarah perlawanan atas kolonialisme. Pada zaman Kolonial, garis ditarik tegas, tidak ada pilihan lain. Harus memilih apakah menjadi antek kolonial atau berada pada barisan yang melawan Kolonial. Kini, kesadaran kebangsaan harus kembali ditiupkan. Bahwa watak nasionalisme Indonesia adalah anti kolonialisme, anti liberalisme, anti imperialisme,” tandasnya
Selain menggelar Diskusi, acara ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan musik dan pembacaan puisi serta pameran foto Bung Karno. Kegiatan ini merupakan kerjasama beberapa organisasi seperti Matabudaya, Kedai Pemikiran, Lumbung Budaya Rakyat, Kam-Jakarta dan Friday Circle. (rintho)
Komentar