Indonesiabicara.com-Deli Serdang (5/07/12) Hari kedua dan menjadi hari terakhir unjuk rasa dari massa yang tergabung dalam Komite Tani Menggugat (KTM) di kantor Bupati Deli Serdang, ricuh dan nyaris bentrok. Pasalnya, Drs Amri Tambunan menurunkan sekelompok massa untuk menandingi massa dari KTM yang menuntut agar Bupati Deli Serdang (DS) Drs Amri Tambunan mencabut izin mendirikan bangunan di lahan eks lahan PTPN II di wilayah Helvetia, Marindal I, Selambo, Dagang Krawan, Durin Tonggal, Dusun Germenia, Desa Manunggal, Desa Sunggal.
Meskipun pada Rabu (4/7/12) malam Lubuk Pakam diguyur hujan, namun tidak menyurutkan semangat dan niat massa dari KTM untuk langsung bertemu dengan Drs Amri Tambunan. Mereka mendirikan tenda sebagai temapt berlindung dan memasak di depan kantor Bupati Deli Serdang. Bahkan pada saat hujan itu, massa mencoba berteduh di teras kantor Buapti DS. Namun petugas Satpol PP mengusir massa dengan mengatakan bahwa kantor bupati bukanlah kantor massa KTM. “Pergi kalian, ini bukan kantor kalian. Gulung tikar itu,” sebut Jumeida Marbun, salah seorang kordinator aksi menirukan kalimat petugas satpol PP malam itu.
12 orang perwakilan massa KTM menjumpai Ketua DPRD DS Hj Fatmawati di ruang kerjanya untuk memediasi agar massa dapat bertemu langsung dengan Bupati DS Drs Amri Tambunan. Namun Hj Fatmawati enggan menghubungi Amri Tambunan dengan alasan bahwa Bupati Amri Tambunan tidak berada ditempat. Kembali massa merasa kecewa karena Hj Fatmawaty tidak bisa memediasi permintaan massa itu.
Kemudian massa bergerak dari depan kantor Bupati DS ke depan rumah dinas Bupati Drs Amri Tambunan yang bersebelahan dengan kantornya. Dengan membawa keranda mayat, massa dihadang petugas Polisi, Camat Lubuk Pakam Citra Capah dan anggota Satpol PP dipintu pagar masuk rumah dinas bupati DS. 3 unit mobil pemadam kebakaran pun disipakan di rumah dinas bupati untuk membubarkan massa. Massa KTM pun nyaris mengeroyok Camat Lubuk Pakam Citra Capah. Pasalnya, Citra Capah mengeluarkan ucapan bisa menghadirkan massa tandingan pendukung Drs Amri Tambunan. Dorong-dorongan pun sempat terjadi namun berkat pendekatan dari apart kepolisian, massa akhirnya kembali ke tempat semula yaitu di depan kantor Bupati DS.
Tidak lama setelah massa kembali ke tempat itu, sekelompok massa tandingan pun datang ke rumah dinas Drs Amri Tambunan yang masuk dari pintu samping dan berkumpul di rumah dinas tersebut. Puncaknya, sekitar pukul 17.00 Wib sekelompok massa tandingan diantaranya Kepala Dinas Cipta Karya Abdul haris Pane, Kepala Dinas Pasar Donal Lumbantobing, anggota Komisi A DPRD DS Ramli, Camat Lubuk pakam Citra Capah, Camat Tanjung Morawa ZA Hutagalung, Edison Marpaung (Humas Deli Mas Plaza Lubuk Pakam) dibantu dengan puluhan massa yang belum diketahui asalnya bergerak menjumpai massa KTM dan menyuruh untuk membubarkan diri.
Tapi massa dari KTM tetap bersikap tenang menghadapi gertakan massa tandingan dari Drs Amri Tambunan itu. Massa KTM pun tetap berorasi untuk memberi semangat. Saat berorasi itulah, salah seorang massa tandingan dari Amri Tambunan menarik toa milik massa KTM yang ada disamping mobil truck colt diesel yang digunakan massa KTM untuk tempat logistik mereka. Insiden itu sempat memancing amarah seorang wanita dari massa KTM dengan mengejar orang yang menarik toa itu. Aparat kepolisian pun ekstra keras untuk mendinginkan situasi yang mulai memanas itu. Tidak berapa lama Kapolres DS AKBP Wawan Munawar SIk turun ke lokasi untuk menenangkan kedua kubu agar jangan terjadi bentrok. Sekitar pukul 17.50 Wib, massa dari KTM pun pulang dari kantor Bupati DS. Sedangkan massa tandingan yang diturunkan oleh Drs Amri Tambunan itu berkumpul di rumah dinas Bupati DS. (Herda)
Komentar