IndonesiaBicara-Amlapura, (23/06/11). Menghadapi anjloknya harga sapi Bali di pasaran membuat peternak kelimpungan. Pasalnya, semula harga sapi yang cukup menjadi primadona dan menggiurkan, setelah dihimbau bibit sapi betina tidak diperbolehkan dijual keluar Bali langsung berdampak di tingkat pasar.
Menurut Kadis Peternakan Kelautan dan Perikanan I Ketut Artama didampingi Kabid Produksi Ternak I Putu Surya Putra (22/06), jatuhnya harga ternak sapi Bali ditingkat pasar tidak semata disebabkan faktor himbauan untuk tidak menjual sapi Bali keluar.
Kendati ada pengaruh namun faktor lain juga turut andil seperti kondisi pasar sendiri, menurunnya tingkat demand (permintaan) serta faktor ekonomi regional maupun faktor lainnya. Sesugguhnya proteksi terhadap genetika sapi khas Bali dimaksudkan, agar potensi sapi khas Bali tidak punah dan tetap menjadi ikon khusus Bali dalam bidang peternakan, karena memiliki keunggulan tekstur daging yang isteimewa.
Hal tersebut sekaligus merupakan strategi jangka panjang yakni melindungi plasma nutfah dari ternak sapi agar tidak berkembang di daerah lain sehingga dari sisi mutu bisa dipertahankan. Dikatakan, masalah himbauan Pemprop Bali agar tidak menjual ternak sapi Bali betina sudah sejalan dengan keberadaan Perda No 2 tahun 2003 tentang Pengaturan Ternak Sapi Potong Bali dengan berat minimal 357 kg untuk sapi betina yang boleh diantar pulaukan.
Untuk itu, peternak hendaknya dapat memahami adanya himbauan tersebut demi untuk melestarikan keberadaan sapi Bali yag tidak ada duanya.
Langkah yang disarankan kepada peternak dalam menghadapi anjlognya harga sapi Bali adalah dengan melakukan langkah efisiensi dalam pemberian pakan ternak. Untuk sementara peternak hendaknya tidak terburu-buru menjual sapinya karena harga masih murah.
Optimis kelak harga sapi Bali bakal normal lagi setelah permintaan pasar dan persediaan stok sudah berimbang.
Untuk Kabupaten Karangasem selama ini terdapat populasi sapi sebanyak 150.000 lebih dengan tingkat populasi terbanyak ada di Kecamatan Kubu. Adapun kelompk ternak yang ada sekitar 140 kelompok dengan kelompok yang berprestasi yakni Kelompok Ternak Eka Buana Dusun Tri Eka Buana Kecamatan Sidemen yang didukung 30 orang anggota peternak dengan tingkat populasi sekitar 150 ekor. (*)
Komentar