IndonesiaBicara - Jurnalisme Independen Rakyat Indonesia

Gubernur Geram Dengan Rendahnya Kesadaran Masyarakat Membakar Lahan

IndonesiaBicara-Palangka Raya, 3 September 2009. Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang SH, geram melihat ulah segelintir oknum yang terus melakukan pembakaran lahan demi kepentingan pribadi. Teras menganggap tindakan para pembakar itu adalah pengecut dan tidak bertanggung jawab.

“Pembakaran lahan sebagai sifat egois yang hanya mementingkan diri sendiri tanpa memperhatikan kepentingan orang lain,” keluh Teras, via telepon kepada sejumlah wartawan di Palangkaraya, Kamis (3/9). Para pembakar lahan itu,  tidak peduli dengan dampak kabut asap yang ditimbulkan dari hasil pembakaran lahan miliknya. “Bahkan, cenderung saya katakan bahwa ini suatu perbuatan yang melanggar hak asasi manusia, baik itu hak sosial, ekonomi, dan kesehatan masyarakat lain di sekitarnya,” tegas Teras.

Dirinya mengajak agar kelompok orang seperti itu harus mendapat sanksi sosial karena hanya mengutamakan kepentingan pribadi sehingga harus mengorbankan kepentingan orang banyak.Teras mengaku sangat menyesalkan tindakan sekelompok orang itu, baik perorangan maupun perusahaan, yang sudah berulang kali diminta kepeduliannya untuk tidak melakukan pembakaran lahan namun tidak ditanggapi dengan serius.

Dirinya menyebut kepada pemabakar lahan itu tidak layak lagi diperhatikan dan seharusnya dibiarkan hidup didunianya sendiri. Sebelumnya, dirinya menceritakan, hasil pemantauan ketika melintasi jalan-jalan Trans kalimantan Poros Selatan Kalteng, kebakaran lahan semakin meluas dan menjalar di sepanjang kanan kiri jalan negara itu.

Kebakaran lahan itu terjadi sejak dari Kota Palangkaraya, Kabupaten Katingan, Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, Lamandau, hingga perbatasan Kalimantan Barat, sepanjang hampir 600 kilometer yang sebagian diantaranya masih terbakar.

Kabut asap pekat hasil kebakaran lahan juga menyelimuti sebagian besar daerah di Kalimantan Tengah karena kebakaran hutan, lahan, dan pekarangan, saat ini sudah hampir merata di 14 kabupaten/kota. “Sangat banyak lahan pekarangan yang bukan terbakar tetapi dibakar,” keluhnya.(HH)

Tinggalkan Balasan

 

 

 

Anda dapat menggunakan penanda HTML berikut

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

What is 10 + 12 ?
Please leave these two fields as-is:
PENTING! Untuk melanjutkan Anda harus menjawab pertanyan di atas.