Indonesiabicara.com–Kendari, (20/08/10). Forum Solidaritas Pengungsi Masyarakat Sulawesi Tenggara (FSPMST), kemarin (19/08), mengadakan aksi unjuk rasa di kantor Gubernur Sultra terkait sisa dana bantuan sosial kepada WNI eks Timor-timor.
Unjuk rasa yang dipimpin oleh Arsyid Arsyad selaku ketua FSPMST mendesak pemerintah untuk segera merealisasikan sisa dana bantuan sosial (Bansos). Dimana, hasil reverifikasi tahun 2009 menunjukan bahwa masih ada dana sebesar Rp 13,095 miliar yang belum disalurkan kepada 2.619 KK yang tersebar pada empat kabupaten yang belum mendapatkan bantuan. Diantaranya, Kabupaten Wakatobi yang berjumlah 1.220 KK, Kabupaten Bombana 660 KK, Kabupaten Buton 620 KK, dan Kota Bau-bau 119 KK, dimana setiap kepala keluarga sejatinya mendapatkan bantuan masing-masing sebesar Rp 5 juta.
Aksi tersebut diterima oleh Asisten I Gubernur Sultra, Drs H Muh Nasir Andi Baso, MA diruang kerjanya. Ia mengatakan bahwa masalah ini akan segera ditangani dan dijanjikan minggu depan akan ada pertemuan antara pemerintah daerah, DPRD, dan Menkokesra untuk membahas masalah penyaluran dana tersebut.
Tidak puas dengan pernyataan tersebut, FSPMT, mendatangi Kantor Dinas Sosial Provinsi Sultra untuk meminta kejelasan terkait penyaluran sisa dana bantuan tersebut. Namun, Hj Biktry selaku Sekertaris Dinsos mengatakan, bahwa meraka baru mengajukan permohanan kepada Menkokesra yang sudah ditandatangani oleh Gubernur pada tanggal 4 Agustus lalu dan tanggal 13 Agustus baru diterima oleh Menkokesra.
Arsyid Arsyad menyesalkan keterlambatan pihak Dinsos dalam menangani bantuan tersebut. Dilain pihak, Dinsos sendiri menjelaskan bahwa surat tersebut harus diantarkan oleh Kepala Dinas Sosial. Sementara Kadis Dinsos mempunyai banyak tugas yang harus dilaksanakan, sehingga terjadi keterlambatan dalam penyampaian surat tesebut.
Arsyid Arsyad menegaskan bahwa mereka akan menempati kantor Dinsos hingga sisa dana bantuan tersebut dibayarkan kepada 2.619 KK. (KmK)
Komentar