IndonesiaBicara.com-Tangerang Selatan, (27/06/12). Krisis sosial yang terjadi di Indonesia saat ini disebabkan nilai-nilai kebangsaan sudah mulai luntur, dimana rasa solidaritas, kekeluargaan, saling tolong menolong dan pilar kebangsaan semakin luntur, selain itu pengamalan Pancasila tidak lagi terlihat. Hal ini terungkap dalam Diskusi Kebangsaan Forum Pemuda Lintas Agama (FPLA) Kota Tangsel di Rumah Makan Telaga Seafood, BSD, Serpong, Kota Tangsel, Selasa (26/06).
Salahsatu narasumber dalam diskusi yaitu Wakil Sekretaris Jenderal PBNU M Imdadun Rahmat menjelaskan lunturnya nilai kebangsaan dikarenakan tidak memaknai pentingnya empat prinsip kebangsaan. Yaitu, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila, UUD 45 serta Bhinneka Tunggal Ika.
“Pancasila sebagai kontrak sosial, Pancasaila tidak mungkin diubah. Mengubah Pancasila berarti mengubah negara,” katanya. Dikatakan Imdadun nilai-nilai yang dikandung pancasila dianggap sebagai perangkat nilai yang mampu merekatkan sosial sekaligus dipelihara dan diperjuangkan.
“Dalam kehidupan kenegaraan dan kebangsaan yang bersifat plural, tetap harus menggunakan ideologi Pancasila,” ucapnya. Untuk itu, ia mengajak agar menumbuh kembangkan rasa kebangsaan. Tumbuh kembangkan paham kebangsaan yang merupakan wujud dari rasa satu kesatuan wilayah, satu kesatuan bangsa, satu kesatuan budaya, satu kesatuan ekonomi dan satu kesatuan hankam.
“Keempat pilar kebangsaan itu harus ditegakkan melalui pengamalan yang nyata,” katanya.
Selain Imdadun, hadir pula sebagai pembicara yaitu Panji Koko yang pernah menjadi Lurah NII.
Sementara itu Pelaksana Diskusi , yaitu Forum Pemuda Lintas Agama, yaitu Abdul Rojak menuturkan diskusi tersebut untuk menumbuhkan nilai-nilai kebangsaan yang saat ini mulai luntur. Banyaknya aliran maupun indoktranisasi menjadi problem saat ini terjadi.
“Untuk itu, tugas kita untuk meluruskan. Dengan diskusi maupun seminar dapat menumbuhkan kembali nilai kebangsaan,” kata Abdul Rojak. (rintho)
Komentar