“Equilibrium Demokrasi dan Tanggungjawab Publik”

Indonesiabicara.com|01/02/2022- Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Dewan Pers menggelar dialog bersama komunitas pers di Jayapura. Acara tersebut guna mendorong kebebasan pers di Papua.

Dialog berlangsung selama dua hari, yaitu dari tanggal 29-30 Januari 2022. Hadir dalam dialog tersebut para stakeholder di tanah Papua dan nasional, diantaranya Dewan Pers, AJI, PBH Pers Papua, TNI, Polri, Komnas HAM, Kantor Staf Presiden, Komisi Informasi Publik, Amnesty Internasional Indonesia, Safenet, sejumlah media di Papua, dan perwakilan jaringan gereja.

Latar belakang dialog ini adalahs karena kebebasan pers di Papua yang belum banyak berubah dalam beberapa tahun terakhir. Survei Indeks Kemerdekaan Pers tahun 2021 yang dilakukan oleh Dewan Pers, menunjukkan hasil Papua dan Papua Barat pada posisi tiga terbawah dari 34 provinsi.

Menyikapi dialog tersebut, peneliti isu Papua dari NGO Lesperssi, Jim Peterson, mengatakan bahwa matanganya indeks kemerdekaan pers bisa menjadi suatu problem solving bagi suatu daerah yang sedang bergejolak, akan tetapi “kematangan” tersebut jika tidak di manage dengan baik juga berpotensi memperkeruh konflik yang sudah ada.

Hal tersebut dikarenakan unsur keterbukaan berita mempunyai tanggung jawab dengan potensi dampak yang akan ditimbulkan. Pers juga mempunyai tanggung jawab terhadap dampak negatif yang akan ditimbulkan jika suatu berita disampaikan kepada publik tanpa adanya filter moral.

“Seluruh stakeholder perlu merumuskan titik equilibrium antara demokrasi dan tanggungjawab publik secara general, sebab situasi sosial budaya pada daerah konflik membutuhkan sentuhan kebijaksanaan”, ujar Jim.


Posted

in

by

Tags:

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

What is 7 + 13 ?
Please leave these two fields as-is:
PENTING! Untuk melanjutkan Anda harus menjawab pertanyan di atas.