Indonesiabicara.com—TIGARAKSA (11/02/2014) Terkait dengan adanya desakan dari masyarakat Kp.Cigaten, Desa Cihuni, yang meminta kepada pemerintah daerah Kabupaten Tangerang untuk melakukan penelitian terkait adanya dua makam keramat Linggar jati beserta istri dan pengikutnya, yang merupakan pejuang Islam Cirebon Banten yang hingga saat ini diduga belum tercatat dan terdaftar sebagai situs dan cagar budaya.
Kabid kebudayaan dan pariwisata Kabupaten Tangerang, Denang menerangkan kepada Indonesiabicara.com, bahwa sampai saat ini pihaknya belum mengetahui dan melakukan pengecekan data terkait adanya makam keramat Linggar jati yang berada di TP Muslim Kp.Cigaten, Desa Cihuni, tutur denang.
“Sampai saat ini status dua makam keramat di Kp.Cigaten belum diketahui statusnya dan kita akan melakukan pemeriksaan dahulu”.
Lanjut Denang, untuk statusnya pihaknya akan berkoordinasi dengan kasi kebudayaan. Pasalnya dirinya berdalih baru menempati jabatan sebagai kepala bidang, dan baru sembuh dari sakit. “Saya koordinasi dulu supaya datanya lebih akurat,”katanya.
Denang menegaskan, bahwa tidak semua makam keramat dapat dinilai sebagai situs atau cagar budaya, dan pihak Disporabudpar akan memberikan penjelasan kepada masyarakat. “Bahwa yang berkaitan dengan situs sejarah, atau cagar budaya harus melalui pemeriksaan. Semua hal yang disebut kramat tidak bisa langsung disebut situs atau cagar budaya, perlu penelitian mendalam,”katanya.
Sementara salahsatu tokoh masyarakat Cihuni, Supajri mengatakan, pihaknya menyayangkan pernyataan Disporabudpar yang belum memeriksa makam. Bahkan ia menilai sikap Disporabudpar seakan-akan tidak mau menanggapi aspirasi masyarakat. “Jelas kok masyarakat menyebut itu makam pejuang Islam. Untuk memastikan ya harus diperiksa. Kalau Dispora tidak mampu gandeng ahli atau pakar peneliti,”tegasnya.(Aditya/*)
Komentar