IndonesiaBicara-Kupang, (29/07/11). Dana Program Desa Mandiri Anggur Merah (DeMAM) Kelurahan Bakunase, Kota Kupang sudah bisa dicairkan. Pencairan dana itu menyusul adanya surat keterangan Lurah Bakunase bahwa penerima program itu adalah keluarga miskin. Kepala Bappeda NTT, Wayan Darmawa menyebutkan hampir semua desa/kelurahan penerima program DeMAM di NTT telah merealisasikan dana tersebut.
“Khusus Kelurahan Bakunase, kami sudah minta surat keterangan dari kelurahan. Hal ini diperlukan karena tujuan program ini untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga miskin. Apalagi Kota Kupang tidak masuk dalam kategori sebagai daerah terbelakang di NTT,” ujar Wayan.
Dikatakannya, program ini tidak boleh salah sasaran. Karena dikhususkan untuk keluarga miskin. “Hari ini, Kelurahan Bakunase sudah bisa mencairkan dana DeMAM,” kata Wayan yang saat itu didampingi Sekretaris Program DeMAM, Abrinyanto Kore.
Sebelumnya ia sempat sidak ke ruang keuangan Bappeda NTT dan menanyakan langsung kepada staf soal pencairan dana DeMAM di NTT, termasuk Kelurahan Bakunase.
Petugas di bagian keuangan Bappeda NTT menyebutkan, Kelurahan Bakunase sudah mengirim klarifikasi dan sudah ditandatangani tim verifikasi, sehingga pencairan dana itu bisa dilakukan.
Tentang pembiayaan program DeMAM di NTT, ia menjelaskan, Bappeda NTT telah menerima 2.604 proposal dari 285 desa. Dari banyaknya proposal itu, dana yang sudah cair mencapai Rp 54 miliar lebih.
Adapun komponen pembiayaan DeMAM, diantaranya dana bantuan kelompok, dana supervisi, bantuan operasional dan dana rapat kades. Total dana itu Rp 6,8 miliar dari alokasi dana yang disiapkan senilai sekitar Rp 80 miliar.
“Program ini perlu didorong, karena masyarakat miskin langsung merasakan manfaatnya. Apalagi dana program ini tidak kena pajak,” jelas Wayan. (AP)
Komentar