IndonesiaBicara-Kabupaten Lampung Barat, (25/06/10). Sudah dua tahun lebih, dua unit bus sekolah bantuan dari Departemen Perhubungan yang diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Lampung Barat (Lambar) tak juga beroperasi sesuai dengan fungsinya.
Saat ratusan pelajar di daerah pesisir kekurangan angkutan, Pemkab setempat justru menggunakan bus bantuan tersebut untuk pengajian ibu-ibu pejabat. Padahal masih banyak pelajar yang butuh dengan angkutan tersebut, dikarenakan kurangnya kendaraan umum di daerah itu.
Banyak pelajar saat pergi maupun pulang sekolah berdesakan dalam Angkutan Desa (Angdes), bahkan sebagian dari mereka terpaksa mengambil resiko bergelantungan karena tidak kebagian tempat. Kecelakaan akibat terjatuh dari angdes, sudah sering terjadi di daerah pesisir. Bukan saja pelajar di daerah pesisir yang butuh dengan kendaraan itu, tetapi sebagian siswa yang berada di Kecamatan Bengkunat dan Bengkunatbelimbing juga sangat memerlukannya. Pelajar di daerah ini terpaksa harus berjalan kaki belasan kilometer, karena tidak ada angdes yang beroperasi disana.
Meski kondisi pelajar tersebut memperihatinkan Pemkab Lambar terkesan cuek, buktinya sampai sekarang dua unit bus bantuan dari Dephub tidak di operasikan pada wilayah itu. Justru Pemkab menggunakannya untuk jemputan ibu-ibu pengajian serta mengantar PNS pulang pergi. Dan ironisnya lagi dua bus ini sering terlihat nongkrong di halaman Pemkab setempat. Selain itu guna menutupi belangnya, Pemkab Lambar telah menutupi logo bus sekolah pada badan bus, dengan menggunakan stiker putih polos. Akibatnya banyak masyarakat tidak tahu bahwa bus tersebut adalah bus sekolah.
Sekretaris Daerah Kabupaten Lambar, drh Havazo Pian saat di konfirmasi, Jum’at (25/06), berdalih bus bantuan tersebut memang diajukan Pemkab Lambar untuk kepentingan Pemkab. Hanya saja bantuan ini di ambil dari Departemen Perhubungan yang merupakan bus bantuan sekolah.
Dikatakannya juga, bus itu dipergunakan untuk anak sekolah, tetapi tidak rutin setiap hari. Karena apabila dipergunakan setiap hari oleh anak sekolah, akan mematikan angdes-angdes yang ada. “Bus itu sengaja di operasikan secara tidak rutin untuk anak sekolah. Karena apabila bus ini dioperasikan setiap hari maka kasian dengan angdes yang biasanya menjadi langganan anak sekolah, tetapi apabila anak sekolah membutuhkannya silahkan saja,” jelasnya.
Sementara menurut Kepala Dinas Perhubungan Lambar, Sudirman dari pihak sekretariat sudah membentuk tim bersama Dishub dan dinas-dinas terkait, guna penempatan bus bantuan tersebut. Namun sampai saat ini belum ada keputusan mengenai penempatannya. (EKO)
Komentar