IndonesiaBicara - Jurnalisme Independen Rakyat Indonesia

Buktikan Ancaman, Massa Bakar Speed Boat PT WBN

Aksi puluhan massa APMLT yang berunjuk rasa di depan PT Weda Bay Nickel, Tanjung Ulie.

IndonesiaBicara-Weda, (27/02/11). Puluhan warga masyarakat yang menamakan dirinya Aliansi Peduli Masyarakat Lingkar Tambang (APMLT) melakukan aksi unjuk rasa di depan PT Weda Bay Nickel (WBN) Desa Lelilef, Tanjung Ulie. Aksi unjuk rasa dilakukan karena selama beroperasi PT WBN hanya mengambil hasil dan kekayaan alam tanpa mempedulikan masyarakat yang berada disekitar lokasi tambang.

Perusahaan pertambangan yang merupakan perpanjangan tangan Eramet Perancis tersebut dianggap menelantarkan anak negeri yang bekerja pada perusahaan tersebut. Banyak janji-janji yang telah disampaikan kepada masyarakat tetapi tidak ada wujud nyatanya.

Para pengunjuk rasa yang berkeinginan untuk bertemu dengan pimpinan PT WBN akhirnya berusaha untuk menduduki kawasan kantor PT WBN karena pimpinan PT WBN tidak ada di tempat. Aksi para pengunjuk rasa tersebut tidak dapat terlaksana karena tidak mendapatkan izin dari aparat setempat.

Kecewa karena keinginannya ditolak, massa kemudian meninggalkan lokasi PT WBN sambil melakukan membakar dan merusak fasilitas PT WBN seperti genset, camp, rambu-rambu dan bangunan bandara. Massa kemudian juga mengancam akan melakukan pembakaran terhadap speed boat dan mobil dinas milik PT WBN.

Ancaman tersebut terbukti pada sore harinya dimana massa berhasil membakar 2 unit speedboat milik PT WBN. Aksi selanjutnya yaitu pembakaran mobil dinas PT WBN tidak terealisasi karena adanya pengawalan ketat dari aparat keamanan setempat. (Ag)

Kecewa, Massa Bakar Speed Boat PT WBN

IndonesiaBicara-Weda, (27/02/11). Puluhan warga masyarakat yang menamakan dirinya Aliansi Peduli

Masyarakat Lingkar Tambang (APMLT) melakukan aksi unjuk rasa di depan PT Weda Bay Nickel (WBN)

Desa Lelilef, Tanjung Ulie. Aksi unjuk rasa dilakukan karena selama beroperasi PT WBN hanya

mengambil hasil dan kekayaan alam tanpa mempedulikan masyarakat yang berada disekitar lokasi

tambang.

Perusahaan pertambangan yang merupakan perpanjangan tangan Eramet Perancis tersebut dianggap

menelantarkan anak negeri yang bekerja pada perusahaan tersebut. Banyak janji-janji yang telah

disampaikan kepada masyarakat tetapi tidak ada wujud nyatanya.

Para pengunjuk rasa yang berkeinginan untuk bertemu dengan pimpinan PT WBN akhirnya berusaha

untuk menduduki kawasan kantor PT WBN karena pimpinan PT WBN tidak ada di tempat. Aksi para

pengunjuk rasa tersebut tidak dapat terlaksana karena tidak mendapatkan izin dari aparat

setempat.

Kecewa karena keinginannya ditolak, massa kemudian meninggalkan lokasi PT WBN sambil melakukan

membakar dan merusak fasilitas PT WBN seperti genset, camp, rambu-rambu dan bangunan bandara.

Massa kemudian juga mengancam akan melakukan pembakaran terhadap speed boat dan mobil dinas milik

PT WBN.

Ancaman tersebut terbukti pada sore harinya dimana massa berhasil membakar 2 unit speedboat milik

PT WBN. Aksi selanjutnya yaitu pembakaran mobil dinas PT WBN tidak terealisasi karena adanya

pengawalan ketat dari aparat keamanan setempat. (Ag)

Tinggalkan Balasan

 

 

 

Anda dapat menggunakan penanda HTML berikut

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

What is 11 + 8 ?
Please leave these two fields as-is:
PENTING! Untuk melanjutkan Anda harus menjawab pertanyan di atas.