IndonesiaBicara.com-Kendari, (05/01/11). Masyarakat Buton Utara (Butur) terus menyuarakan aspirasi terkait indikasi penyimpangan dalam rekrutmen CPNSD tahun 2010 di Butur dan aspirasi ini terus disuarakan hingga ke pusat ibu kota propinsi.
Kemarin, (04/01) massa Barisan Pemuda, Mahasiswa dan Masyarakat Butur Bersatu (BPM2BUB) bahkan mendatangi Kantor Gubernur Sultra untuk memprotes hasil pengumuman calon pamong daerah karena sarat dengan permainan dan mementingkan kelulusan bagi pihak tertentu tanpa melihat kemampuan intelektual para pelamar. Tak hanya itu, massa juga menyebut adanya kecurangan seperti adanya penukaran kuota serta keterlambatan pengumuman bagi CPNSD berijazah SMA, khususnya formasi operator komputer.
Pendemo mendesak Gubernur Sultra, Nur Alam untuk menuntaskan polemik itu karena Pemkab Butur sendiri dianggap tak punya itikad untuk menyelesaikan masalah, bahkan terkesan saling lempar tanggung jawab.
Sudin Linsowu, salah seorang pengunjuk rasa dengan tegas meminta agar Nur Alam bisa memberikan tekanan kepada Bupati Butur, Ridwan Zakariah untuk mencopot Sekab, La Djiru, dan Kepala BKD, La Ombe sebagai penanggung jawab penerimaan CPNSD.
“Jika masalah ini berlarut-larut maka dikhawatirkan menimbulkan konflik horizontal di daerah. Sebab hampir semua perkantoran di Butur masih disegel sehingga secara otomatis pelayanan kepada masyarakat tidak ada,” ujar Sudin.
Asisten I Setprop Sultra, Nasruan yang menemui massa berjanji akan melaporkan aspirasi tersebut ke Gubernur. Ia menyatakan bila dalam waktu dekat ini akan dibentuk tim untuk melakukan penelusuran dan investigasi atas indikasi kecurangan penerimaan CPNSD.
“Jika ada bukti, maka ini menjadi bahan pertimbangan Gubernur untuk bahan evaluasi terhadap kinerja Pemkab Butur,” ujarnya. (KmK)
Komentar